"Selama beberapa tahun belakangan, Mark Manson—melalui blognya yang sangat populer—telah membantu mengoreksi harapan-harapan delusional kita, baik mengenai diri kita sendiri maupun dunia. Ia kini menuangkan buah pikirnya yang keren itu di dalam buku hebat ini.
“Dalam hidup ini, kita hanya punya kepedulian dalam jumlah yang terbatas. Makanya, Anda harus bijaksana dalam menentukan kepedulian Anda.” Manson menciptakan momen perbincangan yang serius dan mendalam, dibungkus dengan cerita-cerita yang menghibur dan “kekinian”, serta humor yang cadas. Buku ini merupakan tamparan di wajah yang menyegarkan untuk kita semua, supaya kita bisa mulai menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, dan apa adanya."
Berikut 5 hal penting yang bisa kamu pelajari dari buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat.
1. Kita berhak untuk bahagia
Bahagia di sini tentunya secara lahir batin. Seseorang bisa saja terlihat punya gaya hidup yang glamor, namun dalam hatinya terasa hampa.
Seperti itu juga yang dialami Manson. Hingga akhirnya dia mencari makna hidup yang baik-baik saja. Baginya, hidup yang baik dan bahagia bisa dirasakan jika seseorang bisa bodo amat pada hal-hal yang memang sepantasnya diabaikan.
Kini tinggal kamu yang memilih, ingin bahagia sepenuhnya atau tidak. Karena mungkin saja kebahagiaan kamu terasa tidak lengkap karena terlalu fokus pada hal-hal yang sebenarnya tidak penting bagi hidup.
2. Terlalu fokus pada hal-hal yang seharusnya bisa diabaikan
"Saat kita terlalu peduli pada hal-hal ini, kita menghabiskan banyak waktu untuk lari dari masalah kita daripada berdamai dengan masalah itu sendiri," ujar Manson seperti dilansir dari Psychologytoday.com.
Hal-hal yang dimaksud Manson itu berjumlah delapan poin, yaitu; membuat orang kagum, selalu benar, menjadi sukses, menyenangkan serta sopan, senang, selalu merasa baik-baik saja, menjadi sempurna, dan semua aman juga pasti.
Menurut Manson, kunci hidup tenang tak perlu memikirkan semua poin-poin tersebut. Fokus pada hal yang benar-benar kalian pedulikan. Karena kita tidak mungkin baik-baik saja atau bahagia selalu sepanjang waktu.
3. Cari tahu apa yang sebenarnya layak dipedulikan dan diinginkan
Benarkah kamu memaknai sesuatu dengan segenap hati? Para orangtua selalu mengatakan anak mereka adalah segalanya. Tapi tak jarang juga, ibu-ibu menomorduakan menjemput anak sekolah, demi diskon brand kesayangan di mall.
Apa pilihan yang kamu buat? Apa yang perlu kamu abaikan, yang seharusnya tidak kamu lakukan? Dalam bukunya, Manson akan mengajakmu agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kamu selalu memilih apa yang lebih berharga, dari waktu ke waktu. Menurut Manson, begitulah perubahan terjadi. Perlahan-lahan, dari waktu ke waktu, dengan setiap pilihan yang kamu buat akan berubah sesuai prioritas.
4. Fokus pada hal yang lebih penting
Misalkan saja, sebagai orangtua kamu pada akhirnya akan menyadari tentang diskon yang seharusnya bisa diabaikan.
Langkah selanjutnya adalah membentuk kesadaran dengan pertanyaan "seandainya". "Seandainya saya tidak peduli dengan diskon di mall, apa yang akan terjadi selanjutnya?".
Buat beberapa kalimat "seandainya" yang lain, yang masih berhubungan dengan hidupmu, dan bayangkan kira-kira apa yang akan terjadi dengan hidupmu.
5. Semua akan baik-baik saja dengan bersikap bodo amat
Pada akhirnya, kalian akan memahami bahwa semua yang tadinya penting itu ternyata tidak begitu berpengaruh pada hidup kalian. Pelan-pelan akan muncul hal-hal di luar kebiasaan, yang bisa membuat kalian lebih hidup, yang selaras dengan nilai-nilai yang membuat hidup lebih tenang.
Nilai-nilai itu yang nantinya akan tumbuh bersama kalian dan membuat kalian bisa memaknai kebahagiaan lewat sikap bodo amat.