Indonesia dikaruniai pasangan-pasangan yang hebat dan patut diteladani. Emil dan Minnie Salim termasuk di antaranya. Mereka bertemu pada 1948 dan menikah pada 26 September 1958. Hingga 60 tahun, pasangan suami istri ini tetap pergi berdua-duaan. Termasuk bersusah payah antre dan nonton Asian Games di Senayan, Jakarta. Sebuah kekompakan yang patut diteladani.
“Pasangan Emil dan Minnie boleh disebut sebagai Arjuna dan Srikandi,” kata Prof. Dr. Subroto. Bersama Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana, dan Mohammad Sadli, Emil Salim serta Subroto dikenal sebagai “Lima Sekawan” ekonom di masa Orde Baru. Dunia pers menyebut mereka Mafia Berkeley. Tetapi, bukan masalah kenegaraan dan ekonomi yang diungkapkan di sini.
Buku kenangan ini mengungkap sisi kemanusiaan yang paling intim dan penuh kekeluargaan. Emil dan Minnie menjunjung kesetiaan, kebenaran, dan kasih yang sabar serta mendalam. Berbagai testimoni, antara lain dari Erna Witoelar, Leonny Radius Prawiro, Alwi Dahlan, H.A.R Tilaar, Wida Widjojo Nitisastro, dokter pribadi, dan sanak kerabatnya, membuktikan bahwa cinta tulus suami istri menguatkan cinta kepada Tanah Air Indonesia.