Belakangan ini, saya mulai menyadari bahwa kita adalah bangsa yang budaya berkaryanya diubah menjadi budaya bekerja.
Kita kekurangan orang-orang yang punya semangat entrepreneurial. Kita kehilangan orang-orang yang berani memulai dari nol daripada melakukan pengulangan; yang bisa mencari jawaban daripada menghafal jawaban; yang berani ambil risiko, bukan yang sekadar cari aman; yang memiliki visi sendiri, bukan mengikuti visi orang lain atau perusahaan tempat dia bekerja. Kita kekurangan orang-orang yang berkarya.
Saya menulis buku ini untuk membantu menepis keraguan para pekarya. Mereka tak perlu lagi khawatir bahwa karyanya akan dibajak atau bingung cara apa yang paling tepat untuk memasarkan karya terbarunya. Melalui lima tahun penuh eksperimen sebagai pekarya sekaligus pebisnis, saya menemukan formula yang luar biasa efektif: Free Lunch Method dan The Great Eight (G8-8). Formula yang akan membuat kita mampu memenangkan persaingan dan merebut hati para penikmat karya.
Pandji Pragiwaksono lahir di Singapura, 18 Juni 1979. Ia adalah seorang penyiar radio, presenter televisi, dan aktor Indonesia. Ia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB angkatan 1997 dan merupakan salah satu alumni SMA Kolese Gonzaga angkatan ke 8.
Dia adalah seorang artis indonesia yang menyayikan lagu "kami tidak takut". Kali ini pandji menunjukkan nasionalisme nya dengan menciptakan sebuah buku yang berjudul nasional.is.me. Buku itu menceritakan bagaimana Pandji cinta dan optimis kepada Indonesia. Walaupun menurutnya banyak orang yang pesimis terhadap Indonesia.