“Pembunuhan kembali terjadi. Tanda-tanda yang sama. Sendok perak di mulut dan lidah yang hilang.”
Red Mercalfe, seorang detektif senior yang memiliki kemampuan luar biasa dalam melacak kasus pembunuhan. Ia mampu membaca isi kepala, menangkap para pembunuh serta mengungkap kasus-kasus pembunuhan sulit di dunia sebelumnya. Tapi tidak kali ini. Ia harus berhadapan dengan seorang pembunuh yang sangat cerdik, seorang psikopat luar biasa yang pernah ada dengan metode yang sulit dipahami. Berburu atau diburu. Kadang-kadang dibutuhkan seorang pembunuh untuk menangkap sang pembunuh………
“Berdoalah!!”
****
“Benar-benar tak terduga.” – Sunday Express
“Cerdas dan sangat mendebarkan.” – Waterstones.com
“Tidak untuk dibaca di malam hari sendirian.” – The Times
Boris Starling adalah novelis Inggris. Lahir pada tahun 1969 dan mengenyam pendidikan di Eton College dan Trinity College, Cambridge. Bekerja kali pertama sebagai jurnalis di The Sun dan The Daily Telegraph, lalu beralih ke sebuah agen yang khusus menangani negosiasi penculikan dan penyelidikan rahasia.
Tahun 1996, ia muncul di acara kuis Mastermind di BBC, dan berhasil maju sampai babak semifinal. Topik khusus yang dikuasainya adalah Herge dan Komiknya Tintin dan Kehidupan dan Novel-novelnya Dick Francis.
Novel thriller pembunuhan berantai Messiah ini adalah karya perdananya dan telah diterjemahkan ke banyak bahasa. Novelnya yang lain adalah Storm (yang memenangi penghargaan Bacaan Terbaik dan Mencengangkan versi W.H. Smith tahun 2000) dan Vodka and Visibility.
Ia tinggal di London bersama istrinya, seorang produser televisi, dan puteri mereka.