"Kami ingin para tentara muda dari Indonesia datang ke Amerika Serikat. Kami ingin ada pertukaran antara korps militer kita, yang akan menciptakan pemahaman yang lebih baik."
- George W. Bush
Selama empat puluh tahun, bagi Amerika Serkat (AS), hubungan antara militer AS dan Indonesia adalah yang paling dekat diantara negara-negara dunia Ketiga lainnya. Selain dalam militer, kedua negara ini juga kerap saling lempar pujian tentang proses demokrasi di negaranya masing-masing.
Persoalannya kemudian, sejuhmana demokrasi mampu menjamin adanya sistem yang bebas kepentingan? Sejak 1945, Menurut Blum, AS telah mencoba untuk menggulingkan lebih dari lima puluh pemerintahan, yang kebanyakan dipilih secara demokratis, dan ikut campur tangan dalam pemilihan-pemilihan umum di setidaknya tiga puluh negara.
Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud oleh para pemimpin Amerika dengan “demokrasi”? Mekanisme-mekanisme politik, keuangan, dan hukum yang ramah terhadap korporasi global kah?
Buku ini yang akan mengungkap jawabannya.
TENTANG PENULIS
William Blum adalah salah seorang pakar anti mainstream dari Amerika Serikat yang ternama di bidang kebijakan luar negeri. Dia meninggalkan Kementerian Luar Negeri pada tahun 1967, karena berseberangan dengan apa yang dilakukan oleh AS di Vietnam. Blum adalah pendiri sekaligus editor Washington Free Press, Koran ‘alternatif’ pertama di Ibu Kota tersebut. Buku-buku yang pernah ditulis Blum yaitu Killing Hope: US Military and CIA Interventions Since World War II dan Rogue State: A Guide to the World’s Only Superpower.