Musik mampu menggerakkan kita ke ketinggian atau kedalaman emosi. Musik bisa merayu kita untuk membeli, atau mengingatkan kita akan kencan pertama kita. Musik bisa mengangkat kita dari depresi sewaktu tidak ada lagi lainnya yang bisa bermanfaat. Musik bisa mendorong kita untuk menari mengikuti iramanya. Tetapi kekuatan musik menjangkau lebih jauh lagi. Sungguh, musik menempati wilayah yang lebih luas dalam otak kita dibandingkan bahasa manusia merupakan spesies musik.
Kisah-kisah orang-orang yang berjuang untuk beradaptasi dengan kondisi saraf (neurologi) yang disampaikan Oliver Sacks dengan begitu penuh kasih dan menawan, telah mengubah secara mendasar cara berpikir kita tentang otak kita sendiri, dan tentang pengalaman manusia. Dalam Musikofilia dia membahas kekuatan musik melalui pengalaman individual para pasien, para musisi, dan orang-orang biasa dari pria yang tersambar kilat dan tiba-tiba terinspirasi untuk menjadi pianis di usia empat puluh dua tahun, hingga sekelompok anak penderita sindrom Williams yang sangat hipermusikal sejak lahir, dari orang-orang yang menderita "amusia," bagi siapa simfoni terdengar seperti gedubrakan panci dan ember; hingga orang yang rentang ingatannya hanya sejauh tujuh detik untuk segala sesuatu kecuali musik.
Kepekaan kita yang luar biasa terhadap musik terkadang bisa berjalan tidak sebagaimana seharusnya: Sacks menyelidiki bagaimana nada-nada yang sangat memperdaya mengikat kita ke dalam tayangan ulang mental hingga berjam-jam, dan bagaimana orang-orang dalam jumlah yang mengejutkan diserang halusinasi musikal siang dan malam. Tapi yang jauh lebih sering, musik berjalan dengan benar: Sacks menjabarkan bagaimana musik bisa membangkitkan orang-orang yang menderita Parkinson yang dalam kondisi lain tidak mampu bergerak, memberi kata-kata kepada para pasien penderita stroke yang dalam kondisi lainnya tidak mampu bicara, dan ketenangan serta keterorganisiran pada orang-orang yang ingatannya dirusak oleh Alzheimer atau amnesia.
Musik tidak tertahankan, menghantui, dan tidak terlupakan, dan dalam Musikofilia, Oliver Sacks memberitahukan penyebabnya kepada kita.
Oliver Sacks adalah seorang dokter dan penulis dari sembilan buku, termasuk Pria yang Salah Mengira Istrinya sebagai Topi dan Awakenings (yang menginspirasi film yang mendapat nominasi Oscar). Dia tinggal di New York City, di mana dia menjadi Dosen Neurologi Klinis dan Psikiatri di Universitas Columbia.
"Sacks menyampaikan kisah-kisah yang mempesona dari satu kisah ke kisah yang lainnya untuk menunjukkan apa yang terjadi, saat musik dan otak berbaur menjadi satu."
- Newsweek
"Oliver Sacks mengubah perhatiannya yang hebat ke musik dan otak... Dia tidak membatasi pada ilmu pengetahuan... Tapi otoritas yang mendasari Musikofilia terletak pada kehangatan dan kemudahan suara penulis untuk dipahami."
- Mark Coleman. Los Angeles Times
"Karyanya menonjol, asli, dan sangat berharga... Musikofilia adalah resital mazurka Chopin dalam bentuk buku, cepat, berdaya cipta, dan dengan keindahan yang aneh... Yang paling memicu pesona adalah empatinya dalam mengamati."
- The American Scholar
"Sacks sangat fasih dalam mengubah narasi neurologis menjadi kisah-kisah yang memengaruhi kemanusiawian, dengan menunjukkan betapa terancamnya dunia kita yang bertumpu pada keseimbangan biokimiawi kecil."
- Anthony Gottlieb. The New York Times Book Review
"[Sacks] menjalin ilmu pengetahuan saraf (neuroscience) melalui kisah pribadi yang mempesona, memungkinkan kita untuk memikirkan fungsi-fungsi otak dan musik dalam pemahaman baru yang menyegarkan... Konteks manusiawilah yang membentuk jurnalisme, medis maupun lainnya, menjadi bagus. Itulah seni dari esai terbaik Sacks."
- Kevin Berger, Salon
"Kecintaan [Sacks] seumur hidup akan musik memompa tulisannya... Musikofilia menunjukkan kalau musik bisa lebih kuat (bahkan berbahaya) dari yang disadari sebagian besar dari kita, dan kalau mendefinisikannya mungkin penting dalam mendefinisikan siapa kita sebenarnya."
- Andrew Druckenbrod, Pittsburgh post-Gazette