Tahun 13.359 Sebelum Masehi,
Dhaca Suli tahu, kehancuran Kedhalu akan segera tiba. Ramalan kedatangan Nibiru hampir terpenuhi. Sang pembawa kiamat itu pasti muncul setiap 5.013 tahun; mengancam kehidupan dunia. Meski tampak mustahil, Dhaca bertekad untuk melawannya.
Ribuan tahun sebelum Avatar pertama lahir, Pulau Kedhalu yang terpencil telah dihuni oleh orang-orang yang memiliki kekuatan super zaman purbakala, bernama pughaba. Mereka menguasai unsur alam, bermacam binatang, ruang dan waktu, ilmu menghilang, menyembuhkan luka, kekebalan, kekuatan raksasa dan pengendalian pikiran.
Delapan pugabha yang menjadi rebutan segala bangsa.
Ketika ramalan tentang Nibiru untuk menciptakan angkatan perang berkemampuan pugabha.
Dhaca, mau tak mau mesti melupakan masa kanak-kanaknya. Demi mempertahankan Kedhalu, dia harus berhadapan dengan kekuatan adidaya pada saat itu: Atlantis dan Nibiru.
Nama aslinya Taufik Saptoto Rohadi, tapi ia lebih enjoy dipanggil dengan nama Tasaro GK. GK sendiri diambil dari nama daerah Tasaro berasal, yakni Gunung Kidul, Yogyakarta. Pria kelahiran 1 September ini telah menulis sejumlah buku dan novel. Diantaranya “Muhammad SAW : Lelaki Penggenggam Hujan”, “Galaksi Kinanthi” dan karyanya yang terbaru adalah “Nibiru Dan Kesatria Atlantis”. Sebuah novel yang disinyalir akan menjadi pesaing novel Harry Potter. Semua karya fiksinya lahir dari satu kebiasaan kecil yang tidak pernah dihilangkannya, yakni berkhayal.
Saat membuat novel, Tasaro GK mengaku tidak banyak menemui hambatan. “Sebab menulis sudah menjadi bagian dari diri saya. Ditambah saya seorang pengkhayal tingkat tinggi. Alhamdulillah belum pernah kehabisan ide karena mengkhayalnya gak pernah putus, hahaha,” gelaknya membuka perbincangan saat ditemui perempuan.com disela-sela peluncuran buku “Nibiru Dan Kesatria Atlantis”, beberapa waktu lalu. Karena sudah menjadi bagian inilah, menulis novel setebal 704 halaman itu pun menjadi sebuah hal yang biasa untuk Tasaro.
Ide dari pembuatan Nibiru sendiri berawal dari rasa penasaran Tasaro pada fenomena teknologi canggih masa lampau, seperti gambar pesawat di salah satu dinding piramida. Gambar-gambar tersebut ditemukan pada balok atas penyangga langit-langit sebuah ruangan kuil kerajaan Mesir Kuno, yang lokasinya berada di Abydos, beberapa ratus mil sebelah selatan Kairo dan ...
Keunggulan dari novel ini :
-Ceritanya bagus, tidak membosankan, Plot juga bagus
-Penggambaran settingnya jelas dan detil
-Meski banyak menggunakan bahasa kuno, tetapi ada penjelasannya
Kelemahan:
-Bahasanya banyak memasukkan unsur bahasa kuno yg susah di hapal, untung selalu ada penjelasannya
-Nama tokoh juga susah di apal :D
untuk ide cerita dan fantasi gak kalah dengan novel fantasy dari luar negeri, tetapi untuk pemilihan nama dan ilmu yang ada di novel kurang bisa meninggalkan ingatan yang kuat.
editing novelnya juga masih kurang. (banyak kosa kata aneh)
From Pras: banyak bahasanya yg masih berantakan dalam hal penulisan
olehAdhitya Ramadhani (Dept. ICT)padaSenin, 7 Februari 2011
kalau menurut gw di dalam buku ini masih banyak bahasanya yang tidak enak di baca seperti ada tulisan Ujug2, kalong, kongko-kongko. gw heran kok tulisannya bisa lulus edit y?knp th? nama orang2nya gk bs di hafal di luar kepala. karena namanya yg begitu susah dan ngejelimet abis.Dan beberapa bahasa lainnya di dalam bukunya. Gw mengakui emang jarang banget orang kita bikin novel fantasi, tp kenapa sekalinya ada novel fantasi bahasanya kok nggak enak,susah.dsb-nya.
Kalau teman2 di luar sana kalau nggak percaya sama omongan gw, lebih baik lo pinjem aja dulu sama temen2 lo yg py buku nibiru.