Flash fiction Dunia mengenalnya dengan berbagai nama. Di Prancis, karya seperti ini disebut nouvelle. Di China, ada yang menyebutnya cerita semenit atau cerita-sepanjang-rokok. Dalam "Jangan Berkedip!" pasangan penulis Donna dan Isman mengeksplorasi kekuatan yang tersembunyi dalam keringkasan bentuk penceritaan ini. Jangan berkedip, saat menyimak beragam kisah dari yang sepanjang seribuan kata hingga yang sependek satu kata. "Tulisan pendek, penuh kejutan, dan tajam......Tulisan-cerita ini baik untuk kalangan muda yang sibuk dan sedikit waktu."Indra Abidin, CEO PT Fortune Indonesia Tbk "Kalo disimpulkan dengan satu kata: great!"Djoko Rianto, GM MArketing Wijaya Karya (Wika)
Walau mengaku lulusan Teknik Informatika ITB, jika ditanya umur saja Isman harus menghitung dulu dengan jari. Jejak almamater penulis ini hanya terlihat dari pekerjaannya sehari-hari, sebagai konsultan TI (teknologi informasi) sekaligus copywriter (penulis naskah komunikasi pemasaran) lepas.
Buku pertamanya yang diterbitkan GPU adalah "Bertanya atau Mati!", sebuah kumpulan esai humor yang mengajak pembacanya untuk berpikir dan tertawa. Ia percaya bahwa dua aktivitas tersebut (berpikir dan tertawa) tidak saling bertolak belakang. Menurutnya, "Seperti politikus dan kepedulian terhadap rakyat. Sama-sama dua hal yang tampak jarang berpadu, tapi sebenarnya bisa."
Ciri khas karyanya terlihat dalam sentilan pada berbagai pola pikir atau pengkondisian sosial di Indonesia.
Kini ia menetap di Bandung bersama mitra hidupnya yang juga penulis, Primadonna Angela. Mereka bahkan telah bersama-sama menerbitkan "Jangan Berkedip!", sebuah kumpulan flash fiction, cerita yang sangat pendek.
Saat senggang, ia akan mengisi blognya di
http://bertanyaataumati.blogspot.com