Alan dan Rine adalah pasangan muda yang berusaha membuktikan bahwa pernikahan bahagia bukanlah oksimoron. Konsekuensinya, mereka juga harus berjuang untuk menghadapi berbagai unsur bertolak belakang, seperti mertua dan kerukunan, tetangga dan kewarasan, hingga kehamilan dan aborsi.
"Lewat Oksimoron, seketika kita dapat menikmati selera humor Isman yang segar, berkualitas, dan mengasyikkan."
----Dewi Lestari
"Tanpa menjadi guru atau penegur, Isman sudah menulis sebuah novel yang penting buat lelaki yang menghargai perempuan, komitmen, dan keluarga."
----Ve Handojo
"Isman menghamparkan adegan-adegan yang terasa sangat nyata, bergerak, dan membiarkan pembaca menyimpulkan sendiri."
----Agung "Mbot" Nugroho
Walau mengaku lulusan Teknik Informatika ITB, jika ditanya umur saja Isman harus menghitung dulu dengan jari. Jejak almamater penulis ini hanya terlihat dari pekerjaannya sehari-hari, sebagai konsultan TI (teknologi informasi) sekaligus copywriter (penulis naskah komunikasi pemasaran) lepas.
Buku pertamanya yang diterbitkan GPU adalah "Bertanya atau Mati!", sebuah kumpulan esai humor yang mengajak pembacanya untuk berpikir dan tertawa. Ia percaya bahwa dua aktivitas tersebut (berpikir dan tertawa) tidak saling bertolak belakang. Menurutnya, "Seperti politikus dan kepedulian terhadap rakyat. Sama-sama dua hal yang tampak jarang berpadu, tapi sebenarnya bisa."
Ciri khas karyanya terlihat dalam sentilan pada berbagai pola pikir atau pengkondisian sosial di Indonesia.
Kini ia menetap di Bandung bersama mitra hidupnya yang juga penulis, Primadonna Angela. Mereka bahkan telah bersama-sama menerbitkan "Jangan Berkedip!", sebuah kumpulan flash fiction, cerita yang sangat pendek.
Saat senggang, ia akan mengisi blognya di
http://bertanyaataumati.blogspot.com