08.30, bus yang membawa delapan murid perempuan tunarungu dan guru-guru mereka mendadak mengerem di jalan yang sunyi. Seharusnya mereka tidak pernah berhenti. Tiga napi pelarian sedang menunggu.
12.00, Arthur Potter, negosiator senior FBI, tiba di rumah jagal tua. Di sanalah gadis-gadis itu disandera, dalam bangunan bekas pembantaian, yang dingin, lembap, dan masih menguarkan bau darah kering... Di sana pula Lou Handy, si pembunuh berdarah dingin, mengancam akan membunuh satu anak, setiap jam, sampai tuntutannya dipenuhi.
13.01, gadis pertama dibunuh.
14.00, sandera berikutnya dibawa keluar. Potter kini yakin Handy akan mempertaruhkan nyawa gadis-gadis itu bila memang perlu...
Jeffery Deaver lahir pada tahun 1950 di luar kota Chicago. Pria yang sudah menulis sejak berusia 11 tahun ini juga merupakan penyanyi lagu-lagu ciptaannya sendiri. Setelah memperoleh gelar Bachelor of Journalism dari University of Missouri, Deaver bekerja sebagai penulis majalah. Ia kemudian kuliah lagi di Fordham Law School agar bisa menjadi legal correspondent untuk The New York Times atau Wall Street Journal. Setelah lulus ia kemudian bekerja sebagai penasihat hukum pada perusahaan besar di Wall Street. Karena jauhnya jarak antara kantor dan rumahnya, Deaver menghabiskan waktu di perjalanan dengan menulis. Baru pada tahun 1990 Deaver mulai menulis secara full time. Buku-Buku Deaver sudah diterjemahkan ke dalam 25 bahasa, dan beberapa novelnya juga sudah difilmkan, di antaranya The Bone Collector dan A Maiden`s Grave. Duda tanpa anak ini tinggal Virginia, di luar kota Washington,D.C, ditemani seekor anjing german shepherd bertubuh raksasa.