Strukturalisme adalah cara berpikir yang mendasari semua pemikiran abad modern ini, dan linguistik merupakan salah satu ilmu yang paling sistematis dalam bidang humaniora. Kedua kegiatan itu dasar-dasarnya diletakkan oleh sarjana Swiss, Ferdinand de Saussure, pada awal abad ke-20 dalam kuliah-kuliahnya yang berjudul Cours de Linguistique Generale.
Harimurti Kridalaksana, dilahirkan pada tahun 1939 di Ungaran, Jawa Tengah, meraih gelar sarjana sastra pada tahun 1963 dan doktor ilmu sastra pada tahun 1987 dari Universitas Indonesia; sekarang menjabat Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Indonesia; pernah belajar di Universitas Pittsburgh, AS (1970), menjadi research associate pada International Research Project on Language Planning Processes Stanford University - Universitas Indonesia (1970-71), visiting scholar pada University of Michigan, AS (1973), dan Humboldt scholar pada Johann Wolfgang Goethe Universitat di Frankfurt am Main, Jerman Barat (1985). Di samping mengajar di Universitas Indonesia sejak 1961, ia juga mengajar di Universitas Katolik Atma Jaya, Jakarta, dan Universitas Trisakti, Jakarta. Selain itu, sampai sekarang ia menjadi penguji luar Annamalai University (India) dan Universiti Malaya, konsultan bahasa Malayu pada Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia, dan konsultan perkamusan dan peristilahan pada Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Ia menjadi pemimpin redaksi Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua.