Kisah ramayana ditafsirkan secara baru dan memikat dalam buku ini, dikemas dengan bahasa yang indah dan kosakata yang jarang dipakai, yaitu kosakata Sansekerta dan Jawa Kuna. Kata kata seperti gajahmeta, wraha, sardula, dahana, banyak ditemui di sini. Deskripsi geografis dan flora-fauna juga digambarkan dengan apik.
Ramayana, seperti yang diketahui banyak orang adalah perjuangan sang Ramawijaya merebut kembali Dewi Sinta dari tangan Rahwana, sang Raja Alengka. Dalam buku ini, asal muasal Rahwana, Anoman, Rama, dan tokoh-tokoh lainnya diceritakan secara lengkap. Bahkan boleh dikatakan sebenarnya buku ini adalah The Lord of The Ringnya Indonesia. Buku ini dilengkapi dengan ilustrasi khas Jawa, simbolisme, dan bahasa puitis serta cerita epik.
Tokoh yang paling menarik di buku ini adalah Anoman, makhluk yang senantiasa mendamba kepenuhannya sebagai manusia, tapi tidak diperkenankan dewa. Dia tetap setengah manusia setengah kera dengan jiwa dari dewata.
Bagian paling keren ketika Anoman di awan merasa diayun-ayun antara langit dan bumi, seperti dibuai dan diakui statusnya yang di 'perbatasan' itu di hadapan dewa dan manusia.
Meskipun begitu, pesona utama buku ini tetap pada bahasanya dan ceritanya. Bayangkan saja, panah Nagapasa milik Indrajit yang diluncurkan ke angkasa berubah menjadi ribuan naga yang menyerang musuh. Atau Anoman yang melompat tinggi ke angkasa, mengheningkan cipta, dan mengerahkan Aji Wundri
... Baca Selengkapnya