Setiap orang adalah sebuah unikum, pemilik ciri khas yang berbeda dari milik orang lain mana pun. Masing-masing individu dilahirkan dengan kreativitas yang berbeda-beda pula. Keunikan setiap orang inilah yang lalu melahirkan ”seni” menulis profil atau sosok.
Dalam pelajaran penulisan feature di bangku kuliah jurnalistik, teknik dan gaya penulisan sosok jarang diajarkan. Padahal, sosok merupakan genre karya tulis yang berbeda dari feature, seperti feature tentang gaya hidup, misalnya. Menulis sosok menyangkut manusia dengan karakter dan kepribadian yang khas. Sosok bukan tulisan tentang benda mati, melainkan soal individu hidup yang dinamis.
Wartawan Kompas Pepih Nugraha ingin berbagi ilmu dan pengalamannya di bidang penulisan sosok yang telah digelutinya selama lebih dari 20 tahun. Karena itu, bukunya ini layak jadi pegangan mahasiswa jurnalistik dan sastra, para jurnalis, bahkan oleh warga biasa yang kebetulan punya passion di bidang tulis-menulis.
Sebuah buku yang juga menjanjikan segudang inspirasi hidup lewat 22 tulisan sosok yang ikut dihadirkan, yang semuanya pernah dimuat di harian Kompas.
***
Pepih Nugraha, lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Desember 1964, wartawan Kompas sejak 1990, tahun 2005 mendalami social media dan mempraktikkan citizen journalism, menangani Kompas Update tahun 2008, sekarang menangani Kompas.com dan Kompasiana, menjadi editor untuk beberapa buku seperti Cat Rambut Orang Yahudi, Intelijen Bertawaf, dan pentalogi Pak Beye dan Istananya. Buku lain yang pernah ditulis Pepih adalah Citizen Journalism.