Penulis
Komaruddin Hidayat
Kategori
Buku
Religius
Islam
Tasawuf

Format
Soft Cover (5)

Hasil: 1 - 5 dari 5
GRIDLIST
1.
Psikologi Kematian 2: Menjemput Ajal oleh Komaruddin Hidayat
Soft Cover
Stock tidak tersedia
2.
Ungkapan Hikmah
Membuka Mata, Menangkap Makna
oleh Komaruddin Hidayat
Soft Cover, April 2013
Stock tidak tersedia
Apa sesungguhnya yang paling dicari dalam hidup ini? Jawabannya bisa beragam. Ada yang menjawab harta yang berlimpah, ada juga yang menjawab jabatan dengan kekuasaan penuh dan kuat, dan sederet jawaban lainnya. Akan tetapi, bila ditanya tentang inti dari semua pencarian, semua sepakat bahwa harta, jabatan, atau apa pun yang dicari dan diburu semuanya didasarkan pada keinginan utnuk mendapatkan kebahagiaan. Lalu, bisakah harta dan jabatan menajmin kebahagiaan? Belum tentu.   Melalui ...
3.
Soft Cover, Februari 2010
Stock tidak tersedia
Melalui serangkaian kata-kata bijak, penulis buku bestseller ini mengajak kita untuk memilih jalan kebahagiaan melalui hidup yang bermakna. Memburu harta dan jabatan tidak terlarang. Justru, kita harus mengejarnya. Namun, jadikan harta dan jabatan itu untuk membuat hidup kita bermakna. Caranya? Anda bisa temukan dengan menelusuri satu demi satu ungkapan-ungkapan bijak cendikiawan muslim yang dikenal sebagai penulis dan pembicara dengan tutur kata yang indah sekaligus dalam ini. ...
4.
Berdamai dengan Kematian oleh Komaruddin Hidayat
Soft Cover, September 2009
Stock tidak tersedia
Bila ketakutan diganti dengan optimisme maka kematian akan mampu kita tempatkan seperti teman bagi kehidupan. Untuk itulah kita perlu berdamai dengan kematian. Bila itu bisa kita lakukan, ajal pun akan kita songsong dengan senyuman. Saat malaikat pencabut nyawa datang, kita tak sungkan untuk mengucapkan “Assalamu''alaikum ya Izrail. Silakan engkau ambil nyawaku.” Buku saudara Komaruddin Hidayat ini, menyimpan banyak pesan optimistik untuk menjemput kematian.”Haidar Bagir, penulis buku ...
5.
Soft Cover, Juli 2008
Stock tidak tersedia
Dalam diri kita terdapat cahaya suci (nurani) yang senantiasa ingin menatap Yang Mahacahaya (Tuhan). Karena dalam kontak dan kedekatan antara nurani dan Tuhan itulah muncul kedamaian serta kebahagiaan yang paling prima. Dahaga dan kerinduan mendekati Tuhan ini bukanlah hasil rekayasa pendidikan (kultur) melainkan fitrah (natur) manusia yang paling dalam. Agama hadir, tutur buku ini, untuk mendampingi manusia supaya mereka tidak salah dalam mengembangkan fitrah (bakat bawaan)-nya itu. ...