Pencarian

Kata Kunci
金丰南 赠送 土器 纽约大都会艺术博物馆
Bahasa
Indonesia
Penulis
Tempo

Hasil: 21 - 40 dari 88
GRIDLIST
21.
Soft Cover, Agustus 2017
Stock tidak tersedia
Menentang feodalisme, Haji Oemar Said Tjokroaminoto punya andil menempa para tokoh pergerakan nasional. Pemerintah Belanda menjulukinya “Raja Tanpa Mahkota”, sementara rakyat jelata menganggapnya “Ratu Adil”. Di tangan Tjokro, Sarekat Islam berubah dari organisasi saudagar batik pribumi menjadi gerakan politik yang besar dan kuat. Pelajaran membaca ayat Al-Quran yang disarikan dari pengalamannya bertemu dengan Nabi dalam sebuah mimpi telah membentuk asas dan perjuangan Partai Sarekat ...
22.
Soft Cover, Agustus 2017
Stock tidak tersedia
Suatu kali, bersama Jusupadi Danuhadiningrat, pemuda asal Yogyakarta, dan Adnan Kapau Gani, pemuda Minangkabau penyuka makanan Palembang, Muhammad Yamin berkelakar tentang persatuan “menu” Nusantara. “Kalau situ dahar gudeg ame nasi, jangan lupa plus ama pempek¬nya,” ucap Adnan. Yamin lalu nyeletuk, “Dan bagus¬an lagi, tambah rendang.” Sebagai penggerak Kongres Pemuda I, 2 Mei 1926, Muhammad Yamin menyadari bahasa Indonesia sebagai salah satu wujud persatuan. Sementara dalam ...
23.
Soft Cover, Agustus 2017
Stock tidak tersedia
“Jika Saudara hendak menang perkara, jangan pilih saya sebagai pengacara Anda, karena kita pasti akan kalah. Tapi, jika Saudara cukup dan puas mengemukakan kebenaran Saudara, saya mau menjadi pembela Saudara.” Itulah prinsip sang bahadur, Yap Thiam Hien. Bukan sebuah kebetulan. Bergelar Meester in de Rechten dari Universitas Leiden, sesungguhnya Yap tak kurang suatu apa untuk menjadi kaya raya dan sejahtera. Namun, ketika kantor pengacara lain mengenakan tarif Rp40 juta per klien, biaya ...
24.
Soft Cover, Agustus 2017
Stock tidak tersedia
Di atas kapal Renville, Agus Salim membuat utusan Belanda yang menuduh RI menyalahi kesepakatan Linggarjati bungkam: “Apakah aksi militer yang Tuan lancarkan terhadap kami sesuai dengan Perjanjian Linggarjati? Kalau Tuan-tuan melancarkan sekali lagi aksi militer terhadap kami, kami akan mencapai pengakuan de jure di seluruh dunia.” Itulah Agus Salim. Diplomat yang cerdik dan pendebat ulung; alim yang kritis dan ulama yang moderat. Tapi dia juga pernah kehilangan iman dan susah payah ...
25.
Soft Cover, Agustus 2017
Stock tidak tersedia
Terhampar dari Aceh hingga Papua, setiap danau alami di Indonesia memiliki kekhasan. Letaknya di puncak pegunungan ataupun terkungkung di antara lelautan. Di balik keelokan panoramanya, danau-danau memiliki cerita kehidupan masyarakat di sekitarnya. Di Danau Gunung Tujuh, Jambi, misalnya, berkembang legenda tentang Orang Pendek. Konon, menurut para leluhur yang dulu tinggal di wilayah tersebut, Orang Pendek adalah makhluk jadi-jadian. Danau Kakaban di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur, ...
26.
Soft Cover, Juli 2017
Stock tidak tersedia
Mohammad Natsir orang yang puritan. Hidupnya tak berwarna-warni seperti cerita tonil. Tapi kadang kala orang yang lurus bukan tak menarik. Ia punya daya tarik sendiri: santun, bersih, konsisten, toleran, tapi teguh berpendirian. Indonesia sekarang seakan-akan hidup di sebuah lingkaran setan yang tak terputus: regenerasi kepemimpinan terjadi, tapi birokrasi dan politik yang bersih, kesejahteraan sosial yang lebih baik, terlalu jauh dari jangkauan. Natsir seolah-olah wakil sosok yang berada di ...
27.
Soft Cover, Juli 2017
Stock tidak tersedia
Kiai Wahid, demikian dia biasa disapa, merupakan tokoh pembaru pesantren dan pendidikan Islam negeri ini. Sepulang menyantri di sejumlah pesantren di Jawa Timur dan belajar di Negeri Arab, ayah Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid ini memasukkan pendidikan umum dalam sistem pendidikan Pesantren Tebuireng. Kepiawaiannya berorganisasi dan berpolitik membuat Wahid Hasyim dipilih sebagai anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Ia ...
28.
No Image Available
Soft Cover, Juli 2017 Rp. 120.000 Rp. 96.000 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Bagi sebagian orang, melihat matahari terbit di Gunung Bromo atau menyelam di Bunaken sudah membosankan. Sesungguhnya, Tanah Air kita menyimpan seribu nirwana tak tersentuh nun di pelosok. Cobalah tengok Taman Nasional Teluk Cenderawasih di Kwatisore, Nabire, Papua. Hiu paus (Rhincodon typus) yang hidup di sana menjadikan pemandangan alam bawah laut yang berbeda. Ikan berbobot 9 ton dan panjang 10 meter itu lebih “jinak” dibanding ikan lainnya. Dengan menyelam atau diving, kita dapat ...
29.
Soft Cover, Mei 2017
Stock tidak tersedia
Pada masa penjajahan Jepang, ia menjadi wartawan kantor berita Domei. Pidato-pidatonya selalu meneriakkan “Allahu Akbar” dan mengobarkan semangat pejuang menentang tentara Sekutu. Sosoknya terekam kuat dalam potret diri yang mengacungkan telunjuk dan tatapan mata tajam. Sutomo atau Bung Tomo ialah tokoh “pemberontak” termasyhur. Kehadirannya jadi simbol perlawanan dalam pertempuran 10 November 1945. Ia lantas kerap mengkritik Orde Baru, terutama soal korupsi dan penyalahgunaan ...
30.
Soft Cover, Mei 2017
Stock tidak tersedia
Lelaki cadel ini tak pernah bisa melafalkan huruf “r” dengan sempurna. Ia “cacat” wicara, tapi dianggap berbahaya. Rambutnya lusuh. Pakaiannya kumal. Ia bukan burung merak yang mempesona. Wiji Thukul mungkin bukan penyair paling cemerlang yang pernah kita miliki. Namun, bila ia membaca puisi di tengah buruh dan mahasiswa, aparat memberinya cap sebagai agitator, penghasut. Kegiatannya mendidik anak-anak dan membuat selebaran, poster, stensilan, dan buletin propaganda dianggap ...
31.
Soft Cover, Mei 2017
Stock tidak tersedia
Rangkaian peristiwa sepanjang 1965-1966—pembubaran PKI dan pergantian presiden—melambungkan nama Sarwo Edhie Wibowo, sekaligus menjadi titik balik perjalanan hidupnya. Sebagai Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat, Sarwo Edhie berperan membumihanguskan Partai Komunis Indonesia pascatragedi 30 September 1965. Lantas karena dinilai terlalu keras menyudutkan barisan pendukung Sukarno, dia disingkirkan ke Medan, Sumatera Utara, kemudian Papua. Jabatan terakhirnya “hanya” Gubernur ...
32.
Soft Cover, Maret 2017
Stock tidak tersedia
JIKA masih hidup, dan diminta melukiskan situasi sekarang, Mohammad Hatta hanya perlu mencetak ulang tulisannya yang terbit pada 1962: “Pembangunan tak berjalan sebagaimana semestinya.... Perkembangan demokrasi pun telantar karena percekcokan politik senantiasa. Pelaksanaan otonomi daerah terlalu lamban sehingga memicu pergolakan daerah”. Demokrasi dapat berjalan baik, menurut Hatta, jika ada rasa tanggung jawab dan toleransi di kalangan pemimpin politik. Sebaliknya, kata dia, ...
33.
Soft Cover, Februari 2017
Stock tidak tersedia
"Ia orang pertama yang menulis konsep Republik Indonesia. Muhammad Yamin menjulukinya ""Bapak Republik Indonesia"". Sukarno menye but nya ""seorang yang mahir dalam revolusi"". Tapi hidupnya berakhir tragis di ujung senapan tentara republik yang didirikannya. Tan melukis revolusi Indonesia dengan ber gelora. Sukarno pernah menulis testamen politik yang berisi wasiat penyerahan kekuasaan kepada empat nama—salah satunya Tan Malaka—apabila Bung Karno dan Bung Hatta mati atau ditangkap. ...
34.
Soft Cover, Februari 2017
Stock tidak tersedia
"Empat puluh tahun sejak Sukarno meninggal, nama serta wajahnya tidak pernah benar-benar lumat terkubur. Kampanye puluhan tahun Orde Baru untuk membenamkannya justru hanya memperkuat kenangan orang akan kebesarannya. Sukarno tak pernah berhenti menjadi ikon revolusi nasional Indonesia yang paling menonjol—mungkin seperti Che Guevara bagi Kuba. Di banyak rumah, foto-fotonya, kendati dalam kertas yang sudah menguning di balik kaca pigura yang buram, tidak pernah diturunkan dari dinding ...
35.
Soft Cover, Februari 2017
Stock tidak tersedia
Mendesak Sukarno-Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan, Sutan Sjahrir justru absen dari peristiwa besar itu. Dia memilih jalan elegan untuk menghalau penjajah: jalur diplomasi—cara yang ditentang tokoh lain yang lebih radikal. Ideologinya, antifasis, dan antimiliter, dikritik hanya untuk kaum terdidik. Ia dituduh elitis. Sejatinya, Sjahrir juga turun ke gubuk-gubuk, berkeliling Tanah Air menghimpun kader Partai Sosialis Indonesia. Sejarah telah menyingkirkan peran besar Bung Kecil ...
36.
Soft Cover, Februari 2017
Stock tidak tersedia
Soe Hok-gie adalah seorang pemikir yang kritis, idealis, dan pemberontak. Catatan hariannya—yang dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran (1983)—merangkum semangat perlawanan yang tumbuh sejak ia duduk di bangku SMP. Gie pernah mendebat guru bahasa Indonesia lantaran berbeda pendapat soal pengarang prosa “Pulanglah Dia si Anak Hilang”. Lalu semasa SMA, ia memprotes kebijakan sekolahnya yang hanya menampung siswa dengan orangtua dari kalangan pejabat. Gie sangat dikenang berkat ...
37.
Soft Cover, Februari 2017
Stock tidak tersedia
"Chairil Anwar bukanlah sastrawan yang hanya merenung di balik meja lalu menulis puisi. Sajak “Diponegoro” yang petilannya menerakan kata-kata Maju Serbu Serang Terjang, misalnya, ia tuliskan untuk menggelorakan kembali semangat juang. Melalui sajak ini, ia mengungkap sosok Diponegoro yang kuat dan liat menghadapi Belanda. Chairil tegas melawan kolonialisme. Sebuah kutipan populer yang menandakan semangat itu terambil dari puisi itu: sekali berarti, sudah itu mati. Sesudah kemerdekaan, ...
38.
Seri Tempo: Gie oleh Tempo
Soft Cover, Desember 2016
Stock tidak tersedia
Soe Hok-gie adalah seorang pemikir yang kritis, idealis, dan pemberontak. Catatan hariannya-yang dibukukan dalam Catatan Seorang Demonstran (1983)-merangkum semangat perlawanan yang tumbuh sejak ia duduk si bangku SMP. Gie pernah mendebat guru bahasa Indonesia lanatarn berbeda soal pengarang prosa “Pulanglah Dia si Anak Hilang”. Lalu semasa SMA, ia memprotes kebijakan sekolahnya yang hilang menampung siswa orangtu dari kalangan pejabat. Gie sangat dikenang berkat tulisan-tulisannya. ...
39.
Soft Cover, November 2016
Stock tidak tersedia
Hidup berdekatan dengan laut sejak kecil di Maluku membuat Yosmina Tapilatu menggeluti riset mikrobiologi laut dalam. Ia berhasil menemukan bakteri-bakteri penghasil senyawa eksopolisakarida yang berguna untuk pengobatan dan rehabilitasi lingkungan. Sementara itu, karier bermusik Kartika Jahja selaras pencarian identitas dirinya dalam berbagai kegiatan sosial. Lewat video Tubuhku Otoritasku, ia mengampanyekan kesadaran tentang tubuh perempuan sebagai wilayah privat yang tak bisa didikte. ...
40.
Soft Cover, Oktober 2016
Stock tidak tersedia
LELAKI cadel itu tak per nah bisa melafalkan huruf “r” dengan sempurna. Ia “cacat” wicara tapi di ang gap ber ba ha ya. Rambutnya lusuh. Pakaiannya kumal. Cela na nya se perti tak mengenal sabun dan setrika. Ia bu kan bu rung merak yang mem pesona. Namun, bila penyair ini membaca puisi di te ngah bu ruh dan mahasiswa, aparat memberinya cap seba gai agi tator, peng hasut. Selebaran, poster, stensilan, dan buletin propa ganda yang ia bikin tersebar luas di kalangan bu ruh dan ...