Soft Cover, April 2013 | |||
Stock tidak tersedia
|
1.
No Image Available
2.
No Image Available
Hard Cover, April 2013 | |||
Stock tidak tersedia
|
Akhirnya saya Pemutuskan untuk menulis tentang "Intelijen dalam SejaraHi Modern Indonesia".
Kisah ini merupakan memoar yang saya batasi waktunya setelab Proklamasi Republik Indonesia bulan Agustus 1945, sampai sekitar Peristiwa 17 Okober 1952,
Saya hanya ingin menjelaskan kepada generasi-baru bangsa kita di Abad 21/tentang "permulaan sejarah" Intelijen Negara kita, termasuk "fakta keras"nya intelijen dalam suatu revolusi kemerdekaan, dengan segala kekurangan, ...
3.
No Image Available
Hard Cover, 2011 | Rp. 280.000 | Rp. 224.000 (20% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Mantan Jendral Soehario Koesnender Padmodiwirio alis Hario Kecik (nama revolusi 45-nya) sebagai penulis Buku Pemikiran Militer jilid-4 ini menyatakan bahwa buku ini sebaiknya dipandang sebagai kelanjutan dari buku-buku PM jilid-1,2,3. Jadi boleh dikatakan bahwa semua buu-buku itu merupakan suatu "kesatuan integral" dari pemikiran Hario Kecik mengenai sejarah Militer bangsa Indonesia. Hario Kecik dalam mulai menulis ternyata dapat tetap memegang teguh "ethics revolusi 45" sebagai Pejuang ...
4.
No Image Available
Hard Cover, 2009 | Rp. 280.000 | Rp. 224.000 (20% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Melalui tulisan memoir yang unik ini, Hario Kecik secara berani menggunakan pendekatan -Multidisipliner- dan dialektis-historis menjawab sekaligus mengapa pemberontakan bangsa kita selalu gagal melawan VOC masa lalu, mengapa sekarang korupsi di pemerintahan merajalela di kalangan pejabat di lembaga atas negara, mengapa lebih dari 50 partai politik ikut pemilu 2009, mengapa beberapa mantan jenderal TNI merasa terpanggil dan mampu menjadi presiden RI dengan penduduk 250 juta, suatu loncatan besar ...
5.
No Image Available
Hard Cover, Januari 2009 | Rp. 280.000 | Rp. 224.000 (20% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Para pejuang bersenjata dan tentara RI meneruskan perlawanan dalam bentuk Perang Gerilya. Penulis menguraikan adanya kontradiksi di dalam pimpinan tentara Belanda KNIL yang fatal bagi berlangsungnya strategi Belanda selanjutnya. Ia juga menyoroti perbedaan pemikiran militer Jenderal Oerip Soemohardjo dengan Kolonel A.H Nasution dan TB. Simatupang, ketiganya adalah bekas opsir KNIL. Jenderal Oerip dalam masalah ini lebih jujur dalam mengutarakan pikirannya dan dengan jelas diuraikan oleh Hario ...
6.
No Image Available
Soft Cover, Agustus 2008 | |||
Stock tidak tersedia
|
Bocah pemburu itu bernama Su. Kisah ini terjadi pada masa sekitar awal abad 20, ketika Belanda masih bercokok. Kakeknya yang keturunan senopati kerajaan Mataram melatihnya sejak ia berumur 5 tahun.
Sang kakek paham dengan benar bahwa ia harus mempersiapkan si bocah menghadapi perang besar. Perang dalam arti beragam. Berperang secara fisik melawan musuh bangsa. Berperang dalam penguasaan pengetahuan modern. Berperang jangka pendek. Berperang jangka panjang.
Bekal terbaik bagi si ...



