Penulis
Iqbal Aji Daryono
Kategori
Buku

Format
Soft Cover (4)

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
Sapiens Di Ujung Tanduk oleh Iqbal Aji Daryono
Soft Cover, Mei 2022 Rp. 59.000 Rp. 47.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
“Kita senang dengan gaya tulisannya yang jenaka, tapi juga jengkel karena kritiknya tentang ironi masyarakat digital banyak benarnya.” —Nezar Patria, wartawan senior “... konsisten merontokkan sekat sumbatan kaku berkomunikasi pada era digital.” —Teguh Arifiyadi, “pengendali tata kelola internet”, Kementerian Kominfo RI “Ide-ide besar yang lahir dari renungan serius, bisa dia sajikan dengan cara yang sangat renyah.” ...
2.
Soft Cover
Stock tidak tersedia
Ini bukan buku sekolahan. Ini buku untuk semua penutur bahasa Indonesia. Sebagian besar tulisan pendek di buku ini tidak berangkat dari teori akademis kebahasaan ataupun aturan ketertiban penulisan ejaan, melainkan dari ekspresi-ekspresi kebahasaan yang sering muncul dalam keseharian kita. Mulai dari obrolan, hingga aneka tulisan di media. Di bangku sekolah, kita melulu diingatkan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Malangnya, nyaris tidak ada penekanan bahwa aktivitas ...
3.
LELAKI SUNNI DI KOTA SYIAH oleh Iqbal Aji Daryono
Soft Cover, 2024 Rp. 109.000 Rp. 87.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier

“I just wanna cry,” kata Iqbal Aji Daryono yang tak kuasa menahan haru menyaksikan jutaan orang berbondong-bondong, berjalan dengan tertib dan damai untuk menjadi tamu keluarga Nabi Muhammad Saw. dalam perjalanan dari Najaf ke Karbala, Irak.

 

Selama berabad-abad, jutaan masyarakat Muslim Syi‘ah dari seluruh dunia rutin menggelar Ziarah Arbain. Ini adalah peringatan tahunan hari ke-40 atas syahidnya Sayidina Husain. Di sisi lain, dalam beberapa dekade terakhir, Syi‘ah sering kali mendapat tuduhan-tuduhan miring. Mulai dari kawin kontrak, menabikan Sayidina Ali bin Abi Thalib, hingga dicap sesat dan telah keluar dari Islam.

Iqbal yang dibesarkan di tengah lingkungan Sunni Muhammadiyah sudah sejak sembilan tahun menimbang-nimbang untuk berangkat ke Karbala. Dia ingin melihat sendiri bagaimana masyarakat Muslim Syi‘ah menjalankan ritualnya. Seorang lelaki Sunni di tengah jutaan pemeluk Syi‘ah!

Kisah epik perjalanan Iqbal ke Karbala dituangkan ke dalam buku ini. Apa yang dituliskannya dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang Syi‘ah yang sering diajukan oleh masyarakat Muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab Sunni.

Buku ini juga dilengkapi foto-foto, sehingga pembaca dapat menikmati panorama perjalanan pemeluk Syi‘ah melaksanakan ritual tahunan ini dengan lebih hidup—di tengah kerenyahan tulisan khas Iqbal yang santai, mengalir, sekaligus menghibur.

">

 

“I just wanna cry,” kata Iqbal Aji Daryono yang tak kuasa menahan haru menyaksikan jutaan orang berbondong-bondong, berjalan dengan tertib dan damai untuk menjadi tamu keluarga Nabi Muhammad Saw. dalam perjalanan dari Najaf ke Karbala, Irak.

Selama berabad-abad, jutaan masyarakat Muslim Syi‘ah dari seluruh dunia rutin menggelar Ziarah Arbain. Ini adalah peringatan tahunan hari ke-40 atas syahidnya Sayidina Husain. Di sisi lain, dalam beberapa dekade terakhir, Syi‘ah sering kali mendapat tuduhan-tuduhan miring. Mulai dari kawin kontrak, menabikan Sayidina Ali bin Abi Thalib, hingga dicap sesat dan telah keluar dari Islam.

Iqbal yang dibesarkan di tengah lingkungan Sunni Muhammadiyah sudah sejak sembilan tahun menimbang-nimbang untuk berangkat ke Karbala. Dia ingin melihat sendiri bagaimana masyarakat Muslim Syi‘ah menjalankan ritualnya. Seorang lelaki Sunni di tengah jutaan pemeluk Syi‘ah!

Kisah epik perjalanan Iqbal ke Karbala dituangkan ke dalam buku ini. Apa yang dituliskannya dapat menjawab berbagai pertanyaan tentang Syi‘ah yang sering diajukan oleh masyarakat Muslim Indonesia yang mayoritas bermazhab Sunni.

Buku ini juga dilengkapi foto-foto, sehingga pembaca dapat menikmati panorama perjalanan pemeluk Syi‘ah melaksanakan ritual tahunan ini dengan lebih hidup—di tengah kerenyahan tulisan khas Iqbal yang santai, mengalir, sekaligus menghibur.

...
4.
Tak Ada Kernet di Australia oleh Iqbal Aji Daryono
Soft Cover, Juli 2020
Stock tidak tersedia
Di sela rutinitas kita berlari cepat setiap saat, kadangkala kita perlu berhenti, duduk rileks barang sekejap. Karena itulah, kita membutuhkan banyak rest area. Air bah informasi mengalir susul-menyusul. Jika kita memaksa diri untuk terus mengikutinya, kita pasti terengah-engah. Kita memang akan sampai pada tahap “mengetahui”, namun belum tentu kita paham ada apa di balik segunung hal ihwal yang telah kita ketahui. Nah, dengan titik-titik rest area, kita akan beristirahat ...