Tradisi Hubungan Guru-Murid: Talaqqi
Islam datang ke muka bumi dengan Nabi Muhammad sebagai rujukan utamanya. Ia seorang penyampai berita-berita yang datang dari langit melalui perantaraan malaikat Jibril. Melalui Nabi Muhammad semua masalah yang diadukan kepadanya dijawab dan melaluinya pula segala kabar yang tidak sanggup dicari oleh manusia sekitarnya disampaikan. Kedudukannya di tengah masyarakat Islam pada saat itu tidak ubah seperti kedudukan seorang guru di tengah murid-muridnya. Mereka, murid-murid yang dimaksud, dikenal sebagai sahabat-sahabat Nabi Muhammad dari kaum Muhajirin dan Anshor serta sahabat-sahabat yang lainnya. Proses belajar mereka berlangsung dengan teori dan praktek, baik di dalam ruangan tertentu seperti di dalam masjid atau pun di luar ruangan seperti di tengah perjalanan dan di tanah lapang, baik dalam yang sudah rutin atau pun dadakan. Dalam semua keadaan, transfer ajaran Islam dapat berlangsung. Karena itu, adalah mungkin untuk mengatakan bahwa ajaran-ajaran Islam berkembang pada awalnya melalui tradisi hubungan guru-murid.
Keadaan seperti ini ternyata terus berlanjut sejak Nabi Muhammad wafat. Murid-muridnya, baik sahabat-sahabat dari kaum Muhajirin maupun Anshor dan juga di sahabat-sahabat lain luar mereka, inilah yang menjadi agen-agen penyebar ajaran Islam. Mereka semua mewariskan Islam kepada murid-murid mereka untuk kemudian disebarkan ke masyarakat secara luas melalui cara yang serupa. Biasanya, dalam hubungan guru-murid yang lebih
... Baca Selengkapnya