Setiap tahun sekitar 12 dari 100.000 orang di Amerika Serikat mengalami stroke. Penyakit ini tercatat sebgai pembunuh nomor tiga setelah jantung dan kanker. Di AS pula, tercatat sekitar 770.000 pasien stroke, baik yang pertama kali kena maupun yang sudah susulan. Dari segi usia, 72 persen pasien berumur di atas 65 tahun. Hal ini terjadi karena pelauang seseorang terserang stroke setelah usia 55 tahun, berlipat ganda pada setiap dasawarsa. Tingkat penyembuhan stroke masih rendah. Sebanyak 15-30 persen pasien akan lumpuh atau cacat permanen, kehilangan suara, daya ingat, dan lain-lain. Sekitar 25 persen pasien meninggal di tahun pertama setelah serangan, dan 14-15 persen mengalami stroke kedua di tahun yang sama. Virgil Brown, MD, pimpinan American Heart Association dan profesor ilmu kedokteran pada Emory University di Atlanta menyebutkan, "Jangan berpikir penyumbatan pembuluh darah, penyebab awal stroke, terjadi sebagai proses penuaan yang wajar." Ia mau mengungkapkan stroke sebagian besar akibat gaya hidup tidak sehat. Sebab itu, stroke sebenanrya bisa dicegah dengan mengatur pola makan, olahraga teratur dan proporsional, istirahat cukup, cegah stres, tidak mengasup racun seperti rokok, alkohol dan lain-lain. Kesadaran seperti ini sangat penting agar gejala klinis akibat bermasalahnya pembuluh darah dapat segera dikenali.