Ketika temannya, Roger, lenyap, Lyra dan daemonnya, Pantalaimon, bertekad menemukannya. Pencarian itu membawa mereka ke alam Utara yang dahsyat, muram tapi menakjubkan, tempat beruang-beruang berbaju besi menguasai dunia es tersebut dan ratu-ratu penyihir beterbangan di langit yang membeku --dan tempat sekelompok ilmuwan melakukan eksperimen mengerikan.Lyra berhasil melalui berbagai kengerian ini, tapi sesuatu yang lebih berbahaya menunggunya --yang tak pernah terbayangkan olehnya...
Philip Pullman lahir 19 Oktober 1946. Setelah kuliah di Exeter College, Oxford (katanya tempat ini merupakan inspirasi utamanya untuk Akademi Jordan dalam buku - buku His Dark Materials), ia mengajar bahasa Inggris di Westminster College, Oxford.Karya pertamanya yang terkenal adalah trilogi Sally Lockhart. Pada tahun 1996, Philip Pullman menerbitkan The Golden Compass, atau Northern Lights (Kompas Emas), bagian pertama trilogi fantasinya yang ambisius, His Dark Materials. Buku keduanya, The Subtle (Knife Pisau Gaib). terbit tahun 1997, dan buku ketiga, The Amber Spyglass (Teropong Cahaya), tahun 2000. Pullman tinggal di Oxford, Inggris, bersama istrinya Jude. Ia memiliki dua anak laki - laki, Jamie dan Tom.
Lyra sangat menikmati kehidupannya di akademi Jordan, yang merupakan akademi termegah dan terkaya di Oxford. Memanjat ke atap –atap akademi bersama Roger, meludahkan biji biji prem ke kepala para cendekiawan yang melintas, ataupun menirukan suara burung hantu saat pelajaran tengah berlangsung, atau berkejaran menyusuri jalan jaan sempit sampai mencuri apel di pasar adalah beberapa kegiatan Lyra setiapharinya. Namun yang paling dinikmatinya adalah terlibat peperangan dengan anak anak akademi lain ataupun keluarga gipsi yang muncul saat musim semi dan musim gugur tiba.
Tak pernah terlintas di pikiran Lyra untuk meninggalkan Jordan yang menurutnya tempat ternyaman. Namun pertemuannya dengan Mrs Coulter merubah segalanya. Wanita yang membuatnya Lyra terpesona dengan segala yang dimilikinya. Dan membuatnya menyetujui tawaran Master untuk meninggalkan Jordan untuk belajar dengan Mrs Coulter sebagai pendampingnya. Di sisi lain, Lyra merasa sangat berat. Berita tentang para pelahap dan hilangnya beberapa anak anak di oxford termasuk Roger, sahabatnya membuatnya gusar. Walau akhirnya semua hilang begitu Mrs Coulter menceritakan semua hal tentang London.
Kehidupan baru di London membuat Lyra begitu takjub. Dari apartemen milik Mrs Coulter yang mewah, cerita mengenai orang orang di Institut Kutub Utara Kerajaan dan orang orang penting di Londan, belanja pakaian – pakaian baru dan cantik yang bisa dikenakannya, dan belajr ... Baca Selengkapnya