Berkisah tentang dua manusia yang sekilas tak punya sangkut paut apa pun, Ranu dan Ayuni. Ranu hidup sebagaimana halnya para pekerja urban, di antara gedung-gedung tinggi Jakarta, sambil menekuni hobi traveling ke tempat-tempat bersejarah dunia dan fotografi, sesekali ngeblog. Sementara Ayuni adalah tipe perempuan unik, melankolis, suka naik gunung dan menjelajah alam eksotis nusantara –terutama setelah kematian abangnya, Fajar- suka fotografi dan ngeblog juga.

Ternyata ada beberapa hal yang mengaitkan mereka: sama-sama ditinggal mati oleh orang yang dicintai, sama-sama dekat dengan sosok ‘sejuk’ bernama Irene, sama-sama punya cerita dengan Fajar –dalam sudut yang berbeda, tentu saja- dan sering bersinggungan di dunia maya tanpa saling menyadari. Keduanya lama merasa jiwanya kosong setelah peristiwa kematian orang-orang yang mereka sayangi dan berakibat mereka menjadi penyendiri di tengah keramaian pergaulan mereka.

Permusuhan mereka di dunia maya, keterhubungan mereka dengan Irene yang juga baru ditinggal mati suaminya dan proyek kerjasama dalam pembuatan film dokumenter tentang Baduy, membuka mata mereka. Ada hal lain yang lebih menenangkan dibandingkan mengingat masa lalu. Ada bintang yang bersinar di langit malam. Akankah Ranu, Ayuni, juga Irene dan bahkan Dios, sahabat mereka yang kocak itu, akan menemukan ‘bintang kehidupan’ masing-masing?

Temukan jawabannya dalam novel yang diramu dengan indah oleh dua penulis produktif ini. Ifa Avianty dan Azzura Dayana dalam Ranu; Saat Hati Menemukan Cintanya