Gara-gara Facebook, Dayana dan Fadli akhirnya bertemu di dunia nyata. Takdir membawa Dayana alias Dea, si imut, anggun, cuek tapi memiliki sifat pembangkang tingkat tinggi itu ke sebuah penerbitan yang dipimpin oleh Fadli, pria tampan bergaya aristokrat yang dikenal sebagai boss killer.
Pertengkaran dan perdebatan bergulir. Pemberontakan dan sikap keras Dea malah menyulut ketertarikan di hati si Hantu Facebook. Hingga suatu hari, si bos menemukan dua bayi kembar terdampar di parking lot, dan memungutnya.
Lalu siapa yang bakalan dijadikan ibu bagi bayi ini? Dea? Apa mungkin Miss Hepburn wannabe yang sebenarnya keibuan itu mau? Gempuran masa lalu Tony juga kembali datang menyergap. Jalan cinta kedua insan itu rupanya memang nggak semulus nulis status di Facebook.
Jujur aja, alasan saya membeli buku ini adalah cowo di cover-nya yang ganteng (I know It's so lame and shallow, what can I say though?)Saya tidak punya ekspetasi yang terlalu tinggi saat membacanya, ternyata buku ini jauh melampau ekspetasi saya saat membaca novel-novel Indonesia. Novel ini sukses membuat saya tertawa dan senyum-senyum tidak jelas sepanjang perjalanan dari Depok ke Kebon Jeruk di dalam bus Deborah. Walaupun dari segi plot ceritanya agak kurang realistis dan alurnya berjalan cepat, hal ini dapat terlupakan dengan cara penulis membawa pembaca ke dalam ceritanya ditambah pula dengan humor-humornya yang menghibur. Overall, buku ini cukup menghibur bagi saya sembari mengkhayal apakah suatu hari nanti bisa kejadian ketemu jodoh lewat facebook =)
Keranjang
Ya
Tidak
