Tarik napas, dan lihat sekelilingmu dengan seksama. Ketika dunia menggila, selalu ada celah untuk sejenak bersembunyi dan beristirahat. Buang napas, dan hapus air mata. Ketika tempat persembunyianmu terlalu gelap, selalu ada pintu yang menunggumu untuk melangkahkan keluar darinya. Tersenyum, dan sambut tangan mereka. Ketika dunia berkonspirasi untuk menundukkanmu, ingat, selalu mereka yang menyambutmu dengan senyum yang sama. Dan bumi pun masih berputar, seiring kakimu melangkah seiring cinta dan persahabatan menemukan porosnya.
***
Persahabatan di Bumi ini akan memelukmu dan membawamu menyelami kisahnya. - Comi Aziz Kariko, Payung Teduh