Ingin belajar ke luar negeri tanpa biaya? Kalau Anda
adalah karyawan yang ingin kuliah lagi, pelajar yang
sedang mencari sekolah, atau orang tua yang ingin
menyekolahkan anak sampai luar negeri, temukan
caranya di buku penting ini.
Ahmad Fuadi telah berhasil mendapatkan 10 beasiswa, fellowship, exchange
program, dan residency dari Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Singapura
sampai Italia. Apa saja itu?
• The Fulbright Scholarship, The George Washington University, Amerika
Serikat, 1999-2001
• The British Chevening Award, University of London, UK, 2004-2005
• The Ford Foundation Award 1999-2000
• Columbian School of Arts and Sciences Award, The George Washington
University, 2000-2001
• CASE Media Fellowship, University of Maryland, College Park, 2002
• Indonesian Cultural Foundation Inc. Award, 2000-2001
• SIF-ASEAN Visiting Student Fellowship, National University of Singapore, 1997
• Youth Exchange Program, Indonesia-Canada, 1995
• Bellagio Art Residency Program, Bellagio Center, Lake Como, Italy, 2012
• Artist-in-Resident, University of California at Berkeley, Amerika Serikat, 2014
Simak 100 kiat berburu beasiswa luar negeri ala Fuadi di buku ini .
Ahmad Fuadi (lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat, 30 Desember 1972; umur 40 tahun) adalah novelis, pekerja sosial dan mantan wartawan dari Indonesia. Novel pertamanya adalah novel Negeri 5 Menara yang merupakan buku pertama dari trilogi novelnya. Karya fiksinya dinilai dapat menumbuhkan semangat untuk berprestasi. Walaupun tergolong masih baru terbit, novelnya sudah masuk dalam jajaran best seller tahun 2009. Kemudian meraih Anugerah Pembaca Indonesia 2010 dan tahun yang sama juga masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award, sehingga PTS Litera, salah satu penerbit di negeri jiran Malaysia tertarik menerbitkan di negaranya dalam versi bahasa melayu. Novel keduanya yang merupakan trilogi dari Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna telah diterbitkan sejak 23 Januari 2011. Fuadi mendirikan Komunitas Menara, sebuah yayasan sosial untuk membantu pendidikan masyarakat yang kurang mampu, khususnya untuk usia pra sekolah. Saat ini Komunitas Menara punya sebuah sekolah anak usia dini yang gratis di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Memulai pendidikan menengahnya di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dan lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan kuliah Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran, setelah lulus menjadi wartawan Tempo. Kelas jurnalistik pertamanya dijalani dalam tugas-tugas reportasenya di bawah bimbingan para wartawan senior Tempo. Tahun 1998, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah S2 di School ...