Semua ini bermula pada tahun 2009, ketika A.Fuadi menerbitkan novel Negeri 5 Menara, yang mengusung spirit kesungguhan dan kerja keras. A. Fuadi menggambarkan para tokoh utama novel ini begitu terkesima dengan kalimat “man jadda wajada”. Kalimat ini menjadi energi mereka dalam meraih impian.
Di luar perkiraan A.Fuadi, setelah itu, kalimat "man jadda wajada" populer menjadi status banyak orang di FB, twitter, blog, sampai BB. Tidak hanya itu, kata mutiara ini juga dijadikan tulisan di belakang Metro Mini, truk antar kota, nama mushola sampai ilustrasi kaos oblong. A. Fuadi bersyukur melihat kalimat pendek yang berarti "siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil" ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dalam kenyataannya, "kalimat ajaib" ini didapat A.Fuadi di minggu pertama ketika ia belajar di Pondok Modern Gontor tepatnya di kelas Mahfuzhat, mata pelajaran yang mengajarkan berbagai syair, nasihat, serta kata mutiara dari khazanah sastra Arab.
Dari ribuan syair lain yang tersebar di berbagai buku dan catatan anak-anak pesantren, A. Fuadi memilihkan 131 kata mutiara yang menginspirasi dan bermuatan semangat membangun diri (self development). Buku ini dilengkapi bentuk tertulis dalam bahasa asli, cara membaca dalam huruf latin dan terjemahan adaptif yang dikerjakan oleh Nur Hizbullah dari Universitas Al Azhar Indonesia dan ilustrasi dari KaliCartoon.
Buku 131 Pintu Cahaya dari Timur ini adalah kumpulan pusaka motivasional dari khazanah kebijakan Timur.
Ahmad Fuadi (lahir di Bayur Maninjau, Sumatera Barat, 30 Desember 1972; umur 40 tahun) adalah novelis, pekerja sosial dan mantan wartawan dari Indonesia. Novel pertamanya adalah novel Negeri 5 Menara yang merupakan buku pertama dari trilogi novelnya. Karya fiksinya dinilai dapat menumbuhkan semangat untuk berprestasi. Walaupun tergolong masih baru terbit, novelnya sudah masuk dalam jajaran best seller tahun 2009. Kemudian meraih Anugerah Pembaca Indonesia 2010 dan tahun yang sama juga masuk nominasi Khatulistiwa Literary Award, sehingga PTS Litera, salah satu penerbit di negeri jiran Malaysia tertarik menerbitkan di negaranya dalam versi bahasa melayu. Novel keduanya yang merupakan trilogi dari Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna telah diterbitkan sejak 23 Januari 2011. Fuadi mendirikan Komunitas Menara, sebuah yayasan sosial untuk membantu pendidikan masyarakat yang kurang mampu, khususnya untuk usia pra sekolah. Saat ini Komunitas Menara punya sebuah sekolah anak usia dini yang gratis di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Memulai pendidikan menengahnya di KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dan lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan kuliah Hubungan Internasional di Universitas Padjadjaran, setelah lulus menjadi wartawan Tempo. Kelas jurnalistik pertamanya dijalani dalam tugas-tugas reportasenya di bawah bimbingan para wartawan senior Tempo. Tahun 1998, dia mendapat beasiswa Fulbright untuk kuliah S2 di School ...