apakah hatiku mangkuk dangkal yang pecah— yang alangkah mudah diisi, namun mustahil penuh?apakah mencintai diri sendiri berarti menjadi batu yang dilemparkan ke lautan lepas tanpa dasar?mengapa darah lebih api daripada api? mengapa luka tidak memaafkan pisau—& mata pisau bisamembayangkan dirinya sebagai cermin? mengapa kita mesti memiliki banyak pengetahuan untuk bisamemahami betapa sedikit pengetahuan kita? mengapa orang kota bersandar pada humor untuk bisabertahan hidup & mengapa orang desa harus bertahan hidup untuk bisa tertawa? mengapa usiaseseorang tidak dihitung dari seberapa dekat dia dari kematian? bukankah manusia sudah terlalu tuasekarang? (seperti puisi ini, tidakkah hidupmu sudah dituliskan—& ditafsirkan orang lain, bahkan sebelumkamu bisa membacanya?)