Semua masalah Eugenia Snowe dimulai ketika Edward Reeve, yang kerap disapa Ward, menyerbu masuk ke kantor agensi tenaga kerjanya dan menuntutnya memberi pria itu seorang governess. Sejak pertemuan pertama, Eugenia tak dapat menyangkal daya tarik di antara mereka, dan dalam waktu singkat ia menyadari dirinya jatuh cinta kepada pria itu. Sayangnya, di mata Ward, Eugenia bukanlah calon istri yang tepat. Sebagai anak tidak sah seorang earl, Ward mengira dirinya membutuhkan wanita yang dapat diterima kalangan bangsawan. Namun bisakah Eugenia meyakinkan Ward bahwa hidup hanya akan sempurna saat mereka bersama? Seven Minutes in Heaven adalah novel luar biasa untukku, karena baik Eugenia maupun Ward muncul dalam buku-buku terdahulu sebagai anak-anak. Sejumlah tautan ke novelku lainnya mengikuti, masing-masing terhubung dengan satu atau cara lain ke tokoh-tokoh di buku ini. Dalam Desperate Duchesses, Ward (dikenal dengan nama Teddy di usia itu) sibuk berkeliaran di rumah pada malam hari, naik ke tempat tidur orang lain. Duchess by Night menyertakan seorang gadis muda yang eksentrik dan sangat cerdas yang bernama Eugenia. Sang duchess dalam judul itu adalah calon ibu tirinya, Harriet, yang berpakaian seperti pemuda agar bisa menghadiri pesta rumah yang liar. Duke of Villiers muncul di keenam novel Desperate Duchess, juga di tiga seri Numbers. Dia berduel dengan ayah Ward di buku pertama, Desperate Duchesses; kisah pribadinya, A Duke of Her Own, diakhiri dengan adegan kereta yang diceritakan Eleanor pada Ward. Terakhir, Four Nights with the Duke adalah novel pertama yang memunculkan Ward sebagai pria dewasa: jika kalian belum membacanya, itu adalah kisah lamaran Mia pada Duke of Pindar, setelah ia ditinggalkan di altar oleh Ward (meskipun itu bukan kesalahan Ward), yang sangat romantis dan lucu.