Bagaimana bila semua yang kita tahu tentang penemuan Benua Amerika adalah dusta disengaja untuk menyembunyikan rahasia mengapa Columbus memulai pelayarannya pada 1492? Sebuah rahasia selama 500 tahun yang akan mengobrak-abrik tatanan dunia modern. Siapakah Columbus? Siapa yang mendanai pelayarannya dan untuk apa?
Tom Sagan tak lagi ingin hidup. Dunianya sudah hancur. Kariernya sebagai jurnalis terpuruk, istrinya pergi, dan putrinya membencinya. Tetapi saat dia hendak menarik pelatuk pistol yang menempel di pelipis, seseorang datang dan menunjukkan gambar putrinya yang terikat dan dilecehkan dua pria. Kalau ingin putrinya selamat, Tom harus membongkar makam ayahnya.
Siapa sangka, pembongkaran makam demi menyelamatkan Alle, sang putri menarik Tom dalam pencarian harta Christopher Columbus. Pencarian yang melibatkan orang Lewi, Israel, Amerika dan gangster Jamaika. Sebuah pencarian yang membuat Tom dikejar oleh sekte fanatik Yahudi yang ingin memancing perang di Yerusalem.
Dia dipanggil dengan banyak nama-Columb, Colom, Colón-tapi kita mengenalnya sebagai Christopher Columbus. Tetapi untuk apa dia berjuang menemukan Dunia Baru? Apakah demi ketenaran dan harta? Atau, demi melindungi sebuah rahasia yang bisa mengguncang dunia? Dengan The Columbus Affair, Steve Berry kembali memantapkan namanya sebagai salah satu perajut kisah thriller terkemuka dunia.
***
"Steve Berry menulis dengan kepercayaan diri seorang ahli."
- Dan Brown, #1 New York Times bestselling author.
"Thriller memukau dari penulis bestseller." - Publishers Weekly
"Gabungan memukau rasa The Da Vinci Code dan American Treasure."
-Kirkus Reviews
Dua novel pertama STEVE BERRY, The Amber Room dan The Romanov Prophecy, adalah bestseller nasional. Novel ketiganya The Third Secret, menjadi bestseller New York Times. Ia tinggal di pantai Georgia dan ia juga pengacar yang sering bepergian ke Karibia, Mexico, Eropa, dan rusia. Copyright novelnya telah dijual di 32 negara. Ia saat ini sedang mengerjakan novel thriller ketiganya. Kunjungi website-nya di www.steveberry.org
Walaupun saya dejavu dengan cerita-cerita Robert Langdon rekaan Dan Brown tetap saja novel ini layak direkomendasi untuk para pecinta genre ini. konflik & latar belakang cerita cukup kuat untuk membawa pembaca masuk dalam cerita. kurangnya beberapa penjelasan membuat saya tidak bisa memilah mana fiksi atau nyata hehehe.. Overall yg namanya novel fiksi ya nikmati aja ceritanya. Saya berpendapat seperti itu mungkin karena sudah terlanjur kecantol plot, imaji, dan kepintaran Robert Langdon.
Yang jelas novel ini sangat memuaskan, dan mengutip pernyataan Dan Brown "Steve Berry menulis layaknya seorang ahli".
Recomended deh!
Keranjang
Ya
Tidak
