Ketersediaan | : | Stock tidak tersedia |
Format | : | Soft Cover |
ISBN | : | 6022312523 |
ISBN13 | : | 9786022312529 |
Tanggal Terbit | : | Januari 2015 |
Bahasa | : | Indonesia |
Penerbit | : | BPK. GUNUNG MULIA |
Salah seorang pecinta Seri Selamat pernah mengusulkan agar Andar Ismail membahas tentang buah-buah Roh. Tantangan tersebut dijawab oleh Andar dengan menyusun buku Seri Selamat ke-26 ini.
Namun, buku ini lebih daripada sekadar membahas apa sih buah-buah Roh itu. Andar tidak terjebak untuk menulis suatu renungan yang bersifat moralis belaka. Andar mengajak pembaca untuk memahami lebih jauh apa kehendak Tuhan dengan adanya buah-buah Roh itu. Maka, melalui buku ini Andar memperlihatkan bahwa berbuah merupakan tugas hidup. Menjadi orang yang berguna dan berbuah adalah tujuan hidup. Menghasilkan buah merupakan penugasan dari Kristus, demikianlah Andar meringkaskan isi buku ini.
Apa saja buah Roh itu? Banyak orang Kristen dengan cepat menjawab ada sembilan buah Roh sebagaimana termuat dalam Galatia 5:21-23. Melalui buku ini Andar mengajak kita untuk tidak terpaku pada angka 9 itu. Daftar buah Roh itu tidak kaku dan final. Buah Roh Kristus ada banyak ragamnya. Apalagi jumlahnya, demikian ditegaskan oleh Andar. Beberapa buah Roh lain yang disebutkannya adalah memperhatikan kepentingan orang lain, adil dan jujur, arif, saling mengampuni, dan lain-lain.
Akan tetapi, Andar tidak mau memperdebatkan apa saja buah Roh itu. Yang penting adalah bagaimana buah Roh itu ditampakkan dalam kehidupan. Kita ada di bumi supaya menghasilkan buah … apa gunanya kalau tidakmenghasilkan buah? demikianlah pertanyaan kunci yang menjiwai seluruh pembahasan buku ini.
Menghasilkan buah berarti mau mengampuni, bahkan kepada mereka yang pernah dianggap musuh. Maka, tulisan yang menyentuh Mandela dan Musuhnya dapat kita baca.
Salah satu buah Roh adalah cinta. Namun, cinta yang sejati bukanlah sekadar ucapan, tetapi terlebih tentang perbuatan yang sejati. Dalam bab “Putri Elsa dan Putri Anna Andar menegaskan bahwa cinta tanpa perbuatan pada hakikatnya mati.
Berbuah berarti bersedia mengikut kehendak Kristus walau dalam derita dan perjuangan hidup. Pengisahan kembali “Les Miserables†menjadi sarana Andar untuk mengungkapkan hal tersebut.
Berbuah berarti menemukan keunikan Kristus dan mengubah cara pandang yang lama untuk menjadi penurut Kristus dan bersedia menanggung risikonya. Itulah yang tergambar dari pengalaman Adik Aidit dan Adik Hamka.
Berbuah berarti bergelut dengan pena, buah pikiran, dan karya-karya tertulis bagi kemajuan pelayan gerejawi dan umat Kristen di Indonesia. Kita dapat menyimaknya dalam biografi singkat Johannes Verkuyl.
Hidup yang diinginkan Kristus dari kita adalah hidup yang berguna dan menghasilkan. Ibarat sebuah pohon, yang berguna apabila ia telah berbuah, maka hidup kita juga akan berharga jika kita telah berbuah, dalam arti bermanfaat bagi orang lain. Selamat membaca. Selamat berbuah.