Rendra dijuluki “Si Burung Merak” bukan hanya karena pesonanya di atas panggung saja. Tapi, memang begitulah ia. Sesosok pribadi yang penuh vitalitas dan gairah. Seorang pecinta, bak merak yang merentangkan ekor cantiknya untuk menarik perhatian sang kekasih. Untuk merekalah, para kekasih, ia tuangkan cintanya lewat puisi. Di dalam buku ini, terangkum puisi-puisi cinta Rendra dari tiga masa. Puisi-puisi masa mudanya begitu sederhana, tapi manis dan jenaka. Puisi-puisi masa dewasanya terasa kompleks dan mendalam, serius dalam mengarungi bahtera cinta. Sementara, puisi-puisi masa tuanya adalah sebentuk rasa syukur dari nikmat cinta sejati yang telah teruji. Ini adalah puisi-puisi cinta yang juga menjadi refleksi perjalanan dan pencarian makna cinta seorang Rendra.
Rendra lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1935. Ia adalah penyair ternama yang kerap dijuluki sebagai "Burung Merak". Rendra mendirikan Bengkel Teater di Yogyakarta pada tahun 1967. Ketika kelompok teaternya kocar-kacir karena tekanan politik, ia mendirikan Bengkel Teater Rendra di Depok, pada Oktober 1985. Semenjak masa kuliah ia sudah aktif menulis cerpen dan esai di berbagai majalah. Ia meninggal di Depok, Jawa Barat, 6 Agustus 2009 pada umur 73 tahun.