Apa yang terjadi ketika salah satu bagian dari tubuh kita terasa sakit? Atau ketika suatu kejadian ternyata melecut emosi kita? Sekujur tubuh seketika kaku, keresahan menguasai, dan perasaan waspada mencuat. Kita akan merasa was-was terhadap banyak hal. Jika sudah demikian, perasaan marah, sedih, dan sakit bukannya menghilang malah justru semakin memburuk.
Manusia memiliki ribuan masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan. Oleh karena itu, “sadar bahwa masalah itu ada” saja tidak cukup. Kita harus memiliki kebajikan dan cinta kasih untuk melepaskan rasa sakit sekaligus merangkul kembali ketenangan.
Ajahn Brahm, ahli meditasi dan guru spiritual terkenal di dunia, menemukan metode baru bernama Kindfulness. Sebuah pendekatan baru yang akan mengantarkan kita menuju relaksasi yang membuat hidup selalu menyenangkan. Dengan ciri khasnya dalam menceritakan kisah yang menarik, disatukan dengan instruksi per langkah yang bisa diikuti siapa saja, Brahm berhasil membuat metode ini begitu mudah untuk dipraktikkan.
(known to most as Ajahn Brahm), born Peter Betts in London, United Kingdom on 7 August 1951, is a Theravada Buddhist monk. Currently Brahm is the Abbot of Bodhinyana Monastery, in Serpentine, Western Australia, the Spiritual Director of the Buddhist Society of Western Australia, Spiritual Adviser to the Buddhist Society of Victoria, Spiritual Adviser to the Buddhist Society of South Australia, Spiritual Patron of the Buddhist Fellowship in Singapore, and Spiritual Patron of the Bodhikusuma Centre in Sydney.