Emily sangat mencintai seorang pria yang terpaut delapan tahun lebih tua darinya, sejak ia masih kecil. Rasa cintanya bermula saat pria itu menolongnya saat ia masih berumur sembilan tahun. Walau pria itu sejak dulu sering mengeluarkan kata-kata dingin dan pedas, hal itu tidak pernah menyurutkan rasa cintanya. Baginya, Eric satu-satunya cinta pertama dan terakhirnya.
Bagi Eric, Emily tidak lebih dari seorang penganggu dan perusak hari-harinya. Entah kenapa dia begitu benci melihat Emily di hadapannya. Ia selalu menyuruh gadis itu pergi dari hadapannya tapi gadis itu malah tersenyum dan terus kembali ke hadapannya. Hingga suatu hari ia melakukan hal yang melebihi batasnya sehingga Emily tak hanya pergi dari hadapannya, melainkan juga pergi dari kehidupannya.