Novel ini bertutur ihwal misteri Margot yang kharismatik. Dengan pengalaman studi seni China kuno tentang wajah, dia ahli membaca karakter orang serta dengan keterampilan luar biasa mampu mengubah wajahnya sesuai dengan situasi sosial apa pun. Dengan kemampuannya itu, dia menjelma menjadi bidadari penuntut dendam, penghancur pernikahan, dan bahkan penguras rekening bank.

Apa yang mendorong Margot untuk menipu dan memperdaya? Dengan plot maju mundur, The Face Thief melukiskan potret masa kecil Margot yang keras dan korban-korban masa dewasanya: seorang yang ramah dan baru menikah, yang terpikat oleh penipuan, guru terhormat yang dikalahkan oleh muridnya yang paling berbahaya; dan poisi berhati baik yang tersandung keyakinannya akan pemyelamatan.

Melaui novel yang amat memikat ini, Eli Gottlieb menelusuri sumber keserakahan dan kesetiaan manusia yang diliputi godaan. Ditulis dengan indah dan dirajut dengan cerdik, The Face Thief menampilkan pemandangan kontemporer tentang sosok yang berpendidikan namun penuh kekerasan, cantik namun berbahaya, dan  berniat baik namun malang. Penuh ketegangan, kedalaman psikis, dan kaya nuansa, novel ini menegaskan posisi Gottlieb sebagai penutur ulung dengan karakter-karakternya yang sangat kuat