7disabled
No Image Available
Stok Tidak Tersedia
Atau
Tambah ke Daftar Keinginan
The Name of The Rose (Soft Cover)
oleh Umberto Eco

Ketersediaan : Stock tidak tersedia

Format : Soft Cover
ISBN : 9791227004
ISBN13 : 9789791227001
Tanggal Terbit : Maret 2008
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Bentang Pustaka
Halaman : 624
Dimensi : 155 mm x 235 mm



Deskripsi:
The Name of the Rose, novel yang terjual lebih dari lima puluh juta eksemplar di seluruh dunia ini bercerita tentang misteri pembunuhan di sebuah biara. Biara Benediktin yang biasanya tenang dan damai oleh doa para rahib dan novis itu dikejutkan oleh serangkaian kematian misterius. William, sebagai inkuisitor Fransiskan, bertugas menyelesaikan kasus ini sebelum utusan Paus tiba di biara itu. Petunjuk yang William peroleh mengarah kepada penghuni biara. Tetapi siapa? Bagaimana mungkin para rahib yang hari-harinya diisi dengan berdoa dan melakukan kebaikan bisa melakukan tindakan sekeji itu? Apa pula tujuan pembunuh para rahib itu? Novel Umberto Eco yang kental bernuansa misteri ini tidak hanya menyuguhkan cerita pembunuhan biasa. Dengan sangat cerdas, Eco menghadirkan kehidupan biara yang puritan lengkap dengan tradisi pemikiran gereja Abad Pertengahan. "... mempertanyakan kebenaran dari perspektif teologis, filosofis, ilmiah, dan historis." --The Merriam-Webster Encyclopedia of Literature "Sebuah dunia penuh metafor dan paradoks hasil kreasi seorang cendekiawan." --Library Journal TENTANG PENULIS Umberto Eco adalah profesor semiotik di Universitas Bologna. Karyanya yang lain adalah Foucault's Pendulum, The Island of the Day Before, dan tiga kumpulan esai populer Travels in Hyperreality, Misreadings, dan How to Travel with a Salmon and Other Essays.

Kategori dan Rangking Bestseller:

Buku Lainnya oleh Umberto Eco:
Halaman 1 dari 1
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Rp. 70.000
Rp. 52.500
Stock di Gudang Supplier
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Rp. 100.000
Rp. 75.000
Stock di Gudang Supplier
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Umberto Eco
(1)
Stock tidak tersedia

Review Konsumen:
5 -
4 -
3 100%
2 -
1 -
3.0
1 Review
Tulis Review Anda
Novel dari Abad Pertengahan
oleh Rimbun Natamarga pada Rabu, 29 September 2010
Pada mulanya adalah pertanyaan, “Benarkah Tuhan pernah tertawa?”. Maka, jawabnya akan mengantarkan pada peristiwa-peristiwa-mengguncangkan di sebuah biara. Kematian datang, dan tragisnya, kehancuran pun adalah jawab dari segalanya. Begitulah Umberto Eco—novelis, semiolog, dan seorang ahli Abad Pertengahan—menulis "The Name of The Rose".

Seorang biarawan di Biara Melk tewas. Mayatnya ditemukan di tepi jurang. Ketakutan pun menjalar di benak-benak biarawan-biarawan lain. Kebetulan pula, di sana akan diadakan pertemuan menyangkut konflik besar antara kelompok Fransiskan dengan kelompok Paus. Kepala biara yang cemas akan hal itu mengundang William Baskerville untuk mengusutnya.

Dunia Kristen saat itu terpecah antara kelompok Fransiskan (yakni mereka yang dekat dengan Raja) dan kelompok Paus. Biara Melk sendiri dianggap sebagai tempat netral di mana dialog bisa dilakukan dengan kepala biaranya diharapkan sebagai mediator. Selain itu, Raja pun secara pribadi menunjuk William tersebut sebagai pendamai antara kedua belah pihak.

William adalah seorang Inggris dengan tradisi intelektual Oxford. Ia dulunya seorang inkuisitor. Tugasnya adalah meneliti kasus-kasus bid`ah dalam Kristen. Meneliti—dan bukan memaksa seseorang mengakui kebid`ahan yang dituduhkan padanya. Tapi jabatan itu ditinggalkannya, karena menggejalanya kecenderungan terakhir tadi dalam lembaga inkuisisi.

Ke biara tersebut, William mengajak-serta muridnya, Adso. Yang terakhir ini adalah seorang biarawan muda Fransiskan. Bersama gurunya, Adso hanya menghabiskan tujuh hari di biara tersebut, yang selain ... Baca Selengkapnya
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?
Tulis Review Anda