Selepas college, Andra Sachs mendapatkan pekerjaan hebat sebagai asisten pemimpin redaksi tersohor, Miranda Priestly. Kabarnya "jutaan gadis rela mati" demi pekerjaan itu. Bagaimana tidak? Tubuh-tubuh tinggi, kurus, dan indah para karyawan (bukan model lho!) majalah mode itu menyerukan nama-nama seperti Prada! Armani! Versace!Namun ternyata tidak mudah bekerja pada Miranda. Selain harus melakukan pekerjaan sehari-hari (membeli kopi di Stacbucks: tall, latte, dua raw sugar!), Andrea juga ditimbuni tugas mustahil (menginginkan buku Harry Potter yang belum ada di toko dengan jet pribadi ke Paris, mencari lemari laci di toko antik di rimba New York City, mencari artikel koran yang tak disebutkan namanya). Andrea mau menahankan semua itu demi satu iming-iming: pekerjaa di majalah mana pun yang diinginkannya.Tapi Andrea mulai berpikir apakah bekerja pada bos paling kejam sedunia sepadan dengan harga yang harus dibayarnya. Jangan-jangan dia nanti malah mati muda.
Lauren Weisberger lulus dari Cornell University tahun 1999. Dia pernah bekerja sebagai asisten pemimpin redaksi majalah Vogue di New York City.Rumornya, karakter Miranda sangat mirip dengan Anna Wintour, mantan bosnya. Tapi tentu saja Lauren membantahnya.