Dalam persaingan yang semakin ketat untuk menjadi pemimpin pasar, peran sebuah merek akan menjadi sangat penting karena atribut-atribut kompetisi lainnya relatif mudah ditiru oleh pesaing. Untuk itu sebuah perusahaan harus terus-menerus mengelola brand equity (ekuitas merek) sebagai salah satu intangible asset-nya. Merek yang prestisius adakah merek yang memiliki brand equity yang kuat sehingga memiliki daya tarik yang besar di mata konsumen.Ekuitas merek dalam buku ini menggunakan model Brand Equity Ten, yang meliputi dimensi-dimensi ekuitas merek, yaitu loyalty, perceived, quality, associstions, dan awareness plus dimesi kelima yang meliputi pengukuran dua jenis perilaku pasar (market behavior) yang merepresentasikan informasi keadaan pasar. Selain memaparkan konsep dan teori Brand Equity Ten, buku ini menyertakan contoh-contoh aplikasi secara konkret berdasarkan hasil riset pasar unutk memudahkan pambaca memahami dan menerapkan konsep tersebut.Pembahasan yang jelas dan sistematis akan menjadikan buku ini sebuah panduan yang sangat berguna bagi para praktisi pemasaran, termasuk manajer merek, manajer produk, serta manajer penjualan, para konsultan yang bergerak di bidang riset pemasaran, dan para mahasiswa yang menyusun penelitian di bidang pemasaran.
Lahir di Pekalongan pada tahun 1964. Mulai belajar Wushu aliran Shantung dari Sifu Chao Tian di Pekalongan tahun 1975 dan memperdalam Wushu aliran yang sama dari Sifu Yu Siang tahun 1982. Pada tahun 1976, ia mempelajari Tai Chi Chuan aliran Wu dan Yang dari Sifu Chiang Ek di Pekalongan. Pada tahun 1988, ia memperdalam Wushu aliran Shantung dari Sifu TAn Tjio Soen yang merupakan cucu murid Sifu Chi Hsio Foo di Ulujami. Pada tahun 1993, ia belajar Pa Kua Cang, Hsing I Chuan, Tai Chi Chuan aliran Chen dan Tai Chin Chuan 42 pada Sifu Ji Jian Cheng dari Cina di Reading City, England.