Graphic novel yang sangat bagus, gaya gambar yang sederhana dan tempo yang cepat membuat gekiga ini benar-benar menghanyutkan pembaca ke dalam cerita. Dan karena berlatar sejarah dan berisi banyak sekali tokoh-tokoh terkenal, karya Yoshiro Tatsumi ini membuat pembaca seolah hidup di masa itu.
Dari sisi penulisan, tipografinya sangat baik, fontnya sederhana, jarak antar font yang tidak terlalu rapat membuat mata nyaman saat membaca dan font untuk sound effect pun nyaman dilihat, walaupun sederhana tetapi tetap dapat membawa suasana cinematik.
Hanya saja terjemahannya kadang terasa agak aneh, terutama penerjemahan "sensei" menjadi "Pak Guru" padahal sebutan itu ditujukan untuk komikus, sehingga "sensei" dalam hal ini lebih berarti "master" atau "sang ahli", saya sendiri belum menemukan istilah dalam Bahasa Indonesia yang tepat untuk itu, tetapi menurut saya dalam hal ini akan lebih cocok kalau kata "sensei" tidak diubah, tetapi ditambahkan caption di bawah panel. (Ini membuat percakapan di beberapa panel selanjutnya jadi terasa aneh)
Tetapi yang paling aneh adalah munculnya kata "Alhamdullilah" yang diucapkan oleh Irie (tante dari Hiroshi) yang mana adalah seorang wanita jepang era showa pada umumnya dan tidak ada tanda-tanda bahwa dirinya adalah seorang muslimah. Mungkin kata aslinya adalah よかったな "Yokatta na", tetapi penerjemahan untuk kata tersebut, rasanya kata "Syukurlah" atau "Syukur ya"
... Baca Selengkapnya