7disabled
No Image Available
Stok Tidak Tersedia
Atau
Tambah ke Daftar Keinginan

Beritahukan jika produk ini tersedia kembali
Kubah (Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari

Ketersediaan : Stock tidak tersedia

Format : Soft Cover
ISBN : 9796051761
ISBN13 : 9789796051762
Tanggal Terbit : Januari 1995
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 189
Dimensi : 110 mm x 180 mm



Deskripsi:
Tidak mudah bagi seorang lelaki untuk mendapatkan kembali tempatnya di masyarakat setelah 12 tahun tinggal dalam pengasingan di Pulau B. Apalagi hati masyarakat memang pernah dilukai. Karman, lelaki itu, juga telah kehilangan orang-orang yang dulu selalu hadir dalam jiwanya. Istrinya telah menikah dengan lelaki lain, anaknya ada yang meninggal, dan yang tersisa tak lagi begitu mengenalnya. Karman memikul dosa sejarah yang amat bera dan dia hampir tak sanggup menanggungnnya. Namun di tengah kehidupan yang hampir tertutup baginya, Karman masih bisa menemukan seberkas sinar kasih sayang. Dia dipercayai oleh Pak Haji, orang terkemuka di desanya yang pernah dikhianatinya karena dia sendiri berpaling dari Tuhan, untuk membangun kubah mesjid di desa itu. Karman merasakan menemukan dirinya kembali, menemukan martabat hidupnya.

Kategori dan Rangking Bestseller:

Tentang Ahmad Tohari:
Ahmad Tohari dilahirkan di desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas tanggal 13 Juni 1948. Pendidikan formalnya hanya sampai SMAN II Purwokerto. Namun demikian beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol, dan kedokteran pernah dijelajahinya. Semuanya tak ada yang ditekuninya. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya yang mewarnai seluruh karya sastranya.Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala adalah novel trilogi, yang melukiskan dinamika kehidupan ronggeng di desa terpencil, Dukuh Paruk.Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa Jepang, Cina, Belanda dan Jerman. Edisi bahasa Inggrisnya sedang disiapkan penerbitannya.



Buku Lainnya oleh Ahmad Tohari:
Halaman 1 dari 1
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Rp. 109.000
Rp. 81.750
Stock di Gudang Supplier
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ikatan Bankir Indonesia
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
(1)
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari, aliaZalea, Andina Dwi Fatma, Anjar Anastasia, Arswendo Atmowiloto, Ayu Gendis
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
No Image Available
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia
(Soft Cover)
oleh Ahmad Tohari
Stock tidak tersedia

Review Konsumen:
5 50%
4 -
3 -
2 50%
1 -
3.5
2 Review
Tulis Review Anda
Ketika Eks-Tapol Itu Pulang
oleh Rimbun Natamarga pada Rabu, 29 September 2010
Begini ceritanya. Seorang laki-laki yang bernama Karman baru pulang dari Pulau B. Pulau itu dikenal sebagai pulau pengasingan bagi tahanan-tahanan politik (tapol). Pulang yang seharusnya menjadi ajang untuk bertemu kembali dengan orang-orang terkasih justru memberi pertanyaan sekaligus keraguan di benaknya. Akankah ia diterima kembali oleh mereka? Adakah dosa-dosanya di masyarakat masih tercatat dan bakal diingat oleh mereka? Karman tidak tahu. Semuanya serba mungkin.

Dan hampir sepanjang buku ini bercerita tentang dosa-dosa itu. Jawaban dari pertanyaan “Apakah masyarakat menerima kembali Karman?” justru nyaris tidak disinggung kecuali sedikit di halaman 179. Padahal pertanyaan inilah yang seakan-akan dijadikan pokok cerita dalam buku ini—oleh penerbit pada keterangan sampul belakang. Terbayang pada mulanya bahwa Kubah akan berisi banyak segi tentang pergulatan seseorang mantan tapol agar diterima masyarakatnya kembali.

Kubah sebagai judul buku sendiri malah tak disinggung-singgung kecuali pada “Bagian Penutup” (hal. 187-189). Apakah judul buku ini adalah pengibaratan penulis atas usaha untuk kembali seorang mantan tapol kepada Tuhannya? Entahlah. Yang jelas, kata “kubah” sebagai judul buku diartikan sebagai kubah pada masjid sebagaimana yang sudah kita ketahui secara umum.

Masjid yang memiliki kubah itu adalah masjid punya Haji Bakir. Yang disebut terakhir ini adalah orang yang pernah membantu kehidupan Karman sewaktu kecil dan sekaligus orang yang sempat membiayainya untuk ... Baca Selengkapnya
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?
oleh arif majiid pada Sabtu, 14 Agustus 2010
Kelebihan :
Buku ini sangat bagus dalam mengupas kehidupan rakyat di zaman Orde lama dan konflik partai PKI di tanah air ini. Dengan alur campuran, buku ini mengisahkan pengalaman dan kehidupan tokoh utama di masalalu. Nilai moral dan kemanusiaan sangat di gambarkan secara bagus dan jelas. Tokoh-tokoh yang memiliki karakter yang berbeda-beda sehingga mampu mewarnai jalan cerita secara hidup. Konflik-konflik yang dihadirkan ada juga merupakan konflik kompleks yang permasalahannya bukan masalah yang gampang. Nilai-nilai keagamaan juga dijunjung dalam Novel ini.

Kekuranagn :
Teralu banyak flash back, sehingga untuk orang yang baru belajar akan kesusahan untuk mengerti

Rangkuman
Sewaktu kecil, hidup Karman sangat sederhana setelah ditinggal ayahnya untuk selamanya. Hidupnya serba susah. Sampai-sampai ia hanya bisa menamatkan sekolah SMP, itupun atas bantuan dari Hasyim—pamannya. Semasa kecilnya ia sudah diajarkan bekerja keras. Untuk makan sehari-harinya ia harus bekerja membantu setiap pemanen yang hendak memanen sawahnya. Ia juga bekerja pada Haji Bakir, ia disuruh menjaga dan menemani Rifah—anak bungsu Haji Bakir—bermain.
Ketika dewasa ia dikenal sebagai sosok yang cerdas dan sangat berpotensi dalam bidang politik. Meskipun demikian, ia memiliki sifat mudah terpengaruh oleh orang lain. Hal tersebut menjadikannya terjerumus kejalan yang salah. Ia menjadi salah satu anggota PKI.
Setelah kejadian G30S/PKI, dimana para anggota PKI menculik dan membunuh perwira-perwira ... Baca Selengkapnya
Apakah review ini bermanfaat bagi Anda?
Tulis Review Anda