This short story collection contains 13 short stories by Ahmad Tohari which were written between 1976 and 1986. Like his previous works, in this collection Tohari stays true to his path and presents the village life as well as the daily struggles of the poor and innocent people. As what has been described in the “Foreword”, Tohari’s strength lies in the village setting which is rich with intricate details about the local plants and animals. Apart from that, Tohari’s style is clear, direct, and simple although his stories also apply strong metaphors and irony.
Ahmad Tohari dilahirkan di desa Tinggarjaya, Kecamatan Jatilawang, Banyumas tanggal 13 Juni 1948. Pendidikan formalnya hanya sampai SMAN II Purwokerto. Namun demikian beberapa fakultas seperti ekonomi, sospol, dan kedokteran pernah dijelajahinya. Semuanya tak ada yang ditekuninya. Ahmad Tohari tidak pernah melepaskan diri dari pengalaman hidup kedesaannya yang mewarnai seluruh karya sastranya.Ronggeng Dukuh Paruk, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala adalah novel trilogi, yang melukiskan dinamika kehidupan ronggeng di desa terpencil, Dukuh Paruk.Karya-karya Ahmad Tohari telah diterbitkan dalam bahasa Jepang, Cina, Belanda dan Jerman. Edisi bahasa Inggrisnya sedang disiapkan penerbitannya.