Tujuh tahun telah berlalu sejak Dr. Hannibal Lecter meloloskan diri dari rumah sakit jiwa. Tujuh tahun pula sejak Agen Khusus FBI Clarice Starling mewawancarinya di rumah sakit tersebut. Kini dokter yang elegan itu tengah menikmati kebebasannya di dunia luar yang tidak menyadari kehadirannya. Namun Starling tak pernah lupa akan pertemuannya dengan sang dokter. Begitu pula Mason Veger, korban keenam Dr. Lecter yang bertahan hidup, walau tidak lagi berwajah, dan kini tengah merencanakan pembalasan dendamnya. Anda sendiri... maukah Anda mengundang Dr. Lecter memasuki pikiran Anda?Sebagai gantinya, Anda bisa mengunjungi alam pikirannya. Perhatikan kesamaan di antara Anda dan dirinya, telusuri ruang-ruang yang menyimpan mimpi-mimpi Anda, lorong-lorong yang tertutup bayang-bayang, dan ruang-ruang penyimpanan yang terkunci, yang tak berani Anda memasuki... karena di dalamnya ada penggalan nada-nada musik yang setengah terlupa, dan jeritan-jeritan tertahan dari balik tembok.
Ia lahir di Jackson, Tennessee tahun 1940, kemudian pindah ke Mississippi, dan kuliah di Baylor University,Texas. Karier menulisnya dimulai saat meliput kejahatan kriminal di Amerika Serikat dan Meksiko sebagai reporter dan editor untuk Associated Press. Novel pertamanya Black Sundat terbit tahun 1975. Novel keduanya Red Dragon terbit tahun 1981, yang menampilkan tokoh psikopat kanibal Dr. Hannibal Lecter. The Silence of the Lambs yang terbit tahun 1988 mengangkat nama Harris sebagai penulis novel suspense yang tak ada tandingannya. Seperti pembunuh berantai dalam novel-novelnya, hidup Thomas Harris juga penuh teka-teki. Informasi tentang Harris belakangan ini sangat sedikit dan sulit diperoleh.