Krisis energi bukan lagi ilusi, sesuatu yang akan datang, atau hanya pernyataan yang mengada-ada, melainkan situasi yang nyata, real, dan kini tengah melanda negara kita. Berbagai fakta pahit ada di depan mata. Sebut saja: penurunan produksi minyak nasional,impor BBM yang semakin meningkat, subsidi BBM yang makan dana besar, infrastruktur energi yang tak memadai, energi terbarukan yang terbengkalai, serta cadangan minyak nasional yang akan habis 11 tahun mendatang.
Butuh usaha serius dan menyeluruh untuk mengantisipasi skenario suram tersebut, terutama menggali akar persoalan yang ada: masalah sumber-sumber energi terbarukan.
Sejak lama Indonesia telah dikenal sebagai produsen raksasa minyak kelapa sawit (CPO) dunia, yang mendominasi lebih dari 47% pasar global. Dengan produksi tahunan pada kisaran 30 juta ton dan kebutuhan dalam negeri hanya 6 juta ton, potensi terbaik yang dimiliki Indonesia ialah mengonversi CPO menjadi biodiesel untuk mencukupi kebutuhan energi nasional. Revolusi energi--dengan menyediakan energi terbarukan untuk mengganti energi fosil yang akan segera habis--adalah bentuk tanggung jawab kita dalam menjaga kelangsungan sejarah bangsa ini.