Di sebuah pagi yang murung, Nadira Suwandi menemukan ibunya
tewas bunuh diri. Kematian sang ibu, Kemala Yunus, seorang perempuan
yang dikenal sangat ekspresif, berpikiran bebas, dan selalu bertarung
mencari diri itu, sungguh mengejutkan.
Tewasnya Kemala kemudian mempengaruhi kehidupan Nadira sebagai
seorang anak (“Melukis Langit”); seorang wartawan (“Tasbih”);
seorang kekasih (“Ciuman Terpanjang”); seorang istri, hingga akhirnya
membawa Nadira kepada sebuah penjelajahan ke dunia baru,
dunia seksualitas yang tak pernah disentuhnya (“Kirana”).
Dalam dua cerita baru kumpulan ini,
“Sebelum Matahari Mengetuk Pagi” dan “Dari New York ke Legian”,
kita semakin masuk ke dalam dunia batin Nadira.