Dengan Kaya, Anda Bisa Berbuat Banyak! Siapa Bilang Surga Hanya untuk Orang-orang Miskin? "Barang siapa ingin dipanjangkan umurnya, diluaskan rezekinya, dan dihindarkan dari kematian yang buruk, maka hendaklah ia bertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmi." (HR. Abdullah bin Ahmad, Bazzar, dan Thabrani). Figur istimewa macam Abdurrahman bin 'Auf, Imam Hanafi, Junaid al-Baghdadi, hingga Hasyim Asy'ari, sebagaimana kita semua tahu, adalah para pemuka Islam, ulama, ahli ibadah, pelaku tarekat, dan para sufi yang dimuliakan Allah Swt. Secara ruhaniah dan spiritual, mereka adalah contoh orang-orang yang luar biasa keimanan dan ketakwaannya. Secara materi dan sosial, mereka sangat kaya, jauh di atas rata-rata. Di atas kekayaannya, mereka bisa berbuat lebih banyak dan bertenaga untuk kemaslahatan umat Islam! Memang, begitulah yang dicita-citakan Rasulullah Saw. sejak ribuan tahun lalu. Beliau memerintahkan kepada umatnya untuk memerangi kemiskinan. Beliau bahkan menandaskan bahwa kemiskinan mendekatkan kita pada kekufuran. Karena itu, perangi kemiskinan, lawan kemelaratan, dan bekerja keraslah agar kita kaya harta dan sekaligus kaya jiwa. Dengan menakjubkan, buku ini memperlihatkan betapa sungguh sangat banyak para sufi, hamba Allah yang luar biasa ibadahnya, yang kaya raya secara materi. Dengan limpahan rezekinya, mereka mampu mendorong umat ke arah kemajuan, kesejahteraan, dan kekuatan. Maka, masihkah Anda tidak malu kepada Allah Swt. dan rasul-Nya untuk mengatakan bahwa mukmin sejati adalah mereka yang menjauhkan diri dari kehidupan dunia, dan hanya memasrahkan nasib kepada takdir tanpa bekerja?! Subhanallah, bukankah Allah Swt. telah menandaskan dalam al-Qur'an bahwa Dia tidak akan mengubah nasib seseorang hingga ia berusaha mengubahnya sendiri?! Bergurulah pada para ahli ibadah, para sufi, yang juga jutawan, miliarder, dan dermawan dalam buku ini....