Penulis
Y.B. Mangunwijaya

Format
Soft Cover (28)
Hard Cover (1)

Bahasa
Indonesia (31)

Hasil: 1 - 20 dari 32
GRIDLIST
1.
Pohon-Pohon Sesawi (2020) oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Maret 2020
Stock tidak tersedia
Sebelum meninggal, Romo Mangun pernah bercerita bahwa ia sedang mengerjakan sebuah novel. Mungkin novel inilah yang dimaksud. Semula, naskah novel ini berupa berkas-berkas yang ditulis dengan mesin ketik, tercerai-berai, penuh coretan, sehingga tidak mudah dibaca. Setelah diketik ulang dan disunting seperlunya oleh orang-orang yang dekat dengan Romo Mangun, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) menerbitkannya sebagai buku. Membaca novel ini kita menangkap kesan kuat bahwa lewat karyanya ini Romo ...
2.
Rumah Bambu (2020) oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Maret 2020
Stock tidak tersedia
Rumah Bambu adalah kumpulan cerpen Romo Mangun yang pertama dan terakhir kali diterbitkan. Sebagian besar cerpen-cerpen itu ditemukan di rumah penulis, di . Kuwera, Yogyakarta, dalam keadaan penuh koreksi dan sulit dibaca. Dari duapuluh cerpen yang ada dalam buku ini, hanya tiga yang pernah dipublikasikan. Hampir semua tema cerita dalam buku ini adalah peristiwa-peristiwa yang kelihatan sederhana, sepele, dan mungkin remeh. Memang, Romo Mangun adalah sosok yang dikenal sederhana, lembut, mudah ...
3.
Rara Mendut oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Oktober 2019 Rp. 109.500 Rp. 82.125 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
“Kita kan hanya perempuan rampasan belaka, Den Rara. Kenapa Den Rara tidak mau dipersunting Tumenggung yang kuasa dan kaya raya? Kan enak nanti.” “Tubuh dirampas memang. Tetapi hati tidak. Nduk, Gendukku sayang. Sebentar lagi kau akan menjadi wanita cantik juga. Tidak mudah menjadi wanita cantik, Nduk. Tidak mudah. Apalagi di kalangan istana. Di sini kita menjadi barang hiburan belaka. Di luar kita lebih mudah jadi orang.” * Rara Mendut, wanita rampasan yang menolak diperistri oleh ...
4.
Genduk Duku oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Oktober 2019 Rp. 93.000 Rp. 69.750 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
“Memang kau benar. Itu tidak adil. Tetapi itulah kekuasaan. Tidak menimbang mana adil dan tidak adil. Kekuasaan seperti angin topan saja. Menghancurkan apa saja yang menghadang di jalan....” “Kalau begitu, perkenankanlah hambamu Duku untuk sementara minta diri dan bersembunyi di tempat yang cukup jauh saja. Sebab hambamu Duku khawatir, bila beliau datang lagi dan minta hal-hal yang bukanbukan, tangan abdimu tidak dapat dikendalikan, dapat melayang ke wajah beliau.” * Genduk Duku, ...
5.
Lusi Lindri oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Oktober 2019
Stock tidak tersedia
“Panglima-panglima medan perang, raja, serta adipati adalah jago-jago perang, pendekar dalam seni menyebar maut. Mungkin itu nasib lelaki. Tetapi kita kaum perempuan, Lusiku sayang, kita punya keunggulan lain: mengandung, menyusui, mengemban, dan memekarkan kehidupan. Rahim kita serba menerima. Tetapi juga serba memberi. Payudara perempuan adalah buah yang membanggakan kaum kita, Lusi. Sumber pancuran kehidupan dan kesayangan. Bukan senjata. Bukan racun kepongahan.” * Lusi Lindri, anak ...
6.
Soft Cover, September 2016
Stock tidak tersedia
Miskin, tersisih, dan terpinggirkan adalah tiga kata yang selalu menjadi perhatian Yusuf Bilyarta Mangunwijaya (1929-1999). Hampir sepanjang hidupnya, rohaniwan yang budayawan ini menenggelamkan diri un tuk menghibur, membantu, dan menjadi teman bagi yang tersisih dan ter pinggirkan. Begitu pula dalam novela ini, karya sastra yang pertama kali dibukukan pada tahun 1985. Balada Becak adalah tentang mereka yang ada di pinggiran. Dan kehidupan mereka sangat penuh warna, ceria, dengan sindiran ...
7.
Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Juli 2015
Stock tidak tersedia
8.
Burung-Burung Rantau oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, September 2014
Stock tidak tersedia
Burung-Burung Rantau mengisahkan pertempuran pikiran dan konflik batin dalam keluarga Letnan-Jenderal Wiranto, seorang mantan duta besar, gerilyawan 45, dengan putra-putri dari generasi pasca Kemerdekaan. Anak sulungnya, Anggraini, seorang wanita karier yang kaya raya. Yang kedua, Wibowo, seorang pakar fisika nuklir dan astro-fisika di laboratorium CERN di Jenewa. Adiknya, Letkol Candra, seorang instruktur pesawat jet pemburu di Madiun. Yang bungsu, Edi, korban narkoba yang meninggal di usia ...
9.
Burung-burung Manyar (Edisi Revisi) oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Juni 2014
Stock tidak tersedia
Ditulis oleh Pastur karismatik YB. Mangunwijaya, Burung-burung Manyar adalah roman yang berkisah tentang kehidupan manusia yang terlibat dalam peperangan, baik fisik maupun batin. Telah diterjemahkan ke beberapa bahasa, diantaranya Inggris dan Belanda, roman ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari para kritikus sastra, dan mengukuhkan Romo Mangun sebagai salah satu novelis Indonesia yang dikenang sepanjang masa. Di kancah internasional, novel ini memenangi penghargaan South East Asia Write ...
10.
Burung-burung Manyar oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Mei 2014
Stock tidak tersedia
Burung-burung Manyar merupakan roman yang ditulis Y.B. Mangunwijaya dengan penuh keberanian dan kejujuran tentang kehidupan manusia-manusia yang terlibat peperangan baik fisik maupun batin. Roman ini telah mendapat tanggapan positif dari kritikus sastra, penulis resensi dari berbagai media massa dan para sastrawan. Buku ini sudah diterjemahkan dalam edisi bahasa Jepang berjudul Arasi no Naka no Manyar (1987), dalam bahasa Belanda Het boek van de Wevervogel (1987), dalam bahasa Inggris The ...
11.
Wastu Citra
Cetak Ulang Cover Baru
oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Mei 2013
Stock tidak tersedia
Arsitektur memang menampilkan pelbagai gejala. Bukan hanya keterampilan teknis yang bercorak praktis melulu; melainkan pula mencerminkan jiwa, mental, serta sikap budaya si pembuat dan si pemiliknya. Y. B. Mangunwijaya, arsitek terkenal sekaligus penulis berkaliber sastrawan-budayawan, lewat bukunya ini, ingin menggumuli hal-hal yang lebih dalam dari dunia arsitektural. Sebagaimana manusia bisa dipandang dari segi fisik maupun dari segi rohani, begitu pula bangunan arsitektural ...
12.
Rumah Bambu oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Juni 2012
Stock tidak tersedia
Rumah Bambu adalah kumpulan cerpen Romo Mangun yang pertama dan terakhir kali diterbitkan. Sebagian besar cerpen-cerpen itu ditemukan di rumah penulis, di Kuwera, Yogyakarta, dalam keadaan penuh koreksi dan sulit dibaca. Dari duapuluh cerpen yang ada dalam buku ini, hanya tiga yang pernah dipublikasikan. Hampir semua tema cerita dalam buku ini adalah peristiwa-peristiwa yang kelihatan sederhana, sepele, dan mungkin remeh. Memang, Romo Mangun adalah sosok yang dikenal sederhana, lembut, mudah ...
13.
Pohon-pohon Sesawi oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, Juni 2012
Stock tidak tersedia
" Sebelum meninggal, Romo Mangun pernah bercerita bahwa ia sedang mengerjakan sebuah novel. Mungkin novel inilah yang dimaksud. Semula, naskah novel ini berupa berkas-berkas yang ditulis dengan mesin ketik, tercerai-berai, penuh coretan, sehingga tidak mudah dibaca. Setelah diketik ulang dan disunting seperlunya oleh orang-orang yang dekat dengan Romo Mangun, KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) menerbitkannya sebagai buku. Membaca novel ini kita menangkap kesan kuat bahwa lewat karyanya ...
14.
Wastu Citra
Pengantar ke Ilmu Budaya Bentuk Arsitektur Sendi-Sendi Filsafatnya Beserta Contoh-Contoh Praktis (Edisi Baru)
oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, September 2009
Stock tidak tersedia
Arsitektur memang menampilkan pelbagai gejala. Bukan hanya keterampilan teknis yang bercorak praktis melulu; melainkan pula mencerminkan jiwa, mental, serta sikap budaya si pembuat dan si pemiliknya. Y. B. Mangunwijaya, arsitek terkenal sekaligus penulis berkaliber sastrawan-budayawan, lewat bukunya ini, ingin menggumuli hal-hal yang lebih dalam dari dunia arsitektural. Sebagaimana manusia bisa dipandang dari segi fisik maupun dari segi rohani, begitu pula bangunan arsitektural dapat ...
15.
Rara Mendut - Sebuah Trilogi oleh Y.B. Mangunwijaya
Hard Cover, April 2008
Stock tidak tersedia
Rara Mendut, budak rampasan yang menolak diperistri oleh Tumenggung Wiraguna demi cintanya kepada Pranacitra. Dibesarkan di kampung nelayan pantai utara Jawa, ia tumbuh menjadi gadis yang trengginas dan tak pernah ragu menyuarakan isi pikirannya. Sosoknya dianggap nyebal tatanan di lingkungan istana di mana perempuan diharuskan bersikap serba halus dan serba patuh. Tetapi ia tak gentar. Baginya, lebih baik menyambut ajal di ujung keris Sang Tumenggung daripada dipaksa melayani nafsu panglima ...
16.
Rara Mendut - Sebuah Trilogi oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, April 2008
Stock tidak tersedia
Rara Mendut, budak rampasan yang menolak diperistri oleh Tumenggung Wiraguna demi cintanya kepada Pranacitra. Dibesarkan di kampung nelayan pantai utara Jawa, ia tumbuh menjadi gadis yang trengginas dan tak pernah ragu menyuarakan isi pikirannya. Sosoknya dianggap nyebal tatanan di lingkungan istana di mana perempuan diharuskan bersikap serba halus dan serba patuh. Tetapi ia tak gentar. Baginya, lebih baik menyambut ajal di ujung keris Sang Tumenggung daripada dipaksa melayani nafsu panglima ...
17.
Rumah Bambu oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, 2006
Stock tidak tersedia
umpulan cerpen Romo Mangunwijaya tentang kehidupan masyarakat biasa di Indonesia. ...
18.
Pohon-pohon Sesawi oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, 2006
Stock tidak tersedia
Kumpulan cerita yang sibuat oleh Romo Mangunwijaya sebagai perjalanan rohaninya sebagai imam. ...
19.
Impian dari Yogyakarta: Kumpulan Esai Masalah Pendidikan
Kumpulan Esai Masalah Pendidikan
oleh Y.B. Mangunwijaya
Soft Cover, 2000
Stock tidak tersedia
Memang harus diakui bahwa permasalahan pengajaran apalagi pendidikan tidaklah sesimpel yang diimpikan esai ini. Namun pernah 100 tahun yang lalu timbul kebangunan impian,impian Indonesia Merdeka yang nyaris tidak mungkin. Ternyata kabul..(impian dari Yogyakarta Y.B. Mangunwijaya) Ketika akhirnya Romo Mangun sungguh-sungguh menggeluti pendidikan dalam arti sempit berupa pengembangan pendidikan dasar formal alternatif di SD Mangunan dalam rangka eksperimen laboratorium Dinamika Edukasi ...
20.
Mei 1999
Stock tidak tersedia
Catatan-catatan kecil dalam buku ini mengantarkan kita ke dalam dunia manusia ilmiah modern yang sedang bergulat dengan Tuhannya. Benarkah manusia yang berilmu luas dan mendalam semakin rendah hati dan kehilangan kesombongannya dibanding dengan manusia tradisional yang merasa tahu segala-galanya? ...