Hard Cover | Rp. 108.000 | Rp. 81.000 (25% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
2.
Soft Cover, Januari 2018 | Rp. 45.000 | Rp. 33.750 (25% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
3.
Soft Cover, Januari 2018 | Rp. 30.000 | Rp. 22.500 (25% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
4.
5.
Soft Cover, Maret 2017 | Rp. 95.000 | Rp. 71.250 (25% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
6.
7.
Soft Cover, Agustus 2014 | |||||
Stock tidak tersedia
|
"Buku ini saya beri nama Dari Penjara ke Penjara. Memang saya rasa ada hubunganya antara penjara dengan kemerdekaan sejati. Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia dan ikhlas untuk menderita kehilangan kemerdekaan diri-(nya) sendiri." (Tan Malaka)
Tan Malaka menulis buku Dari Penjara ke Penjara dalam dua jilid terpisah. Jilid pertama menuturkan tentang pergulatannya di penjara Hindia-Belanda dan Filipina. Sedang jilid kedua menceritakan tentang ...
8.
2012 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Setelah sekian lama Tersingkirkan Oleh Sejarah,Awal Era Reformasi baru mulai dibuka dan dibaca Kembali untuk di pahami,dikaji,dan dikritisi. Namun Reformasi telah berdengung lebih satu dasawarsa,Pemikiran Tan Malaka sudah jarang dibaca,dikaji,didiskusikan bahkan diaplikasikan.
Pemikiranya tidak pernah out of date,melainkan selalu bisa kontekstual dari masa ke masa untuk bangsa ini. Ia bisa menempatkan liberasi sebagai hal pokok dalam ciri "" keadirian"" Kemandirian"" Manusia : Kemerdekaan ...
9.
Soft Cover, September 2013 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Dulu, Tan Malaka sangat merisaukan makin menciutnya wilayah Repubiik dengan berdirinya negara boneka bentukan Belanda. Sementara kaum kapitalis, kolonialis, dan imperialis berhasil mengacaukan perekonomian dan keuangan Republik Indonesia. Karena itu, Tan Malaka tidak mengenal kompromi dengan kekuatan kolonialisme dan imperialisme. la tidak menyetujui perundingan v,dengan lawan. la menganggap berunding adalah sikap mengorbankan kedaulatan dan kemerdekaaan rakyat.
Gerpolek merupakan buku yang ...
10.
Soft Cover, April 2014 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Di suatu malam pada sebuah pertemuan Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, dan K.H. Agus Salim - Tan Malaka yang hadir tanpa diundang kemudian berkata lantang:
"Kepada kalian para sahabat, tahukah kalian kenapa aku tidak tertarik pada kemerdekaan yang kalian ciptakan. Aku merasa bahwa kemerdekaan itu tidak kalian rancang untuk kemaslahatan bersama. Kemerdekaan kalian atur oleh segelintir manusia, tidak menciptakan revolusi besar. Hari ini aku datang kepadamu, wahai Soekarno sahabatku... ...
11.
Soft Cover, April 2008 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Dalam buku ini Tan Malaka menunjukkan pemikirannya bahwa upaya perebutan kekuasaan dengan radikal (putch) bukanlah solusi terbaik.
Baginya, “putch itu adalah satu aksi segerombolan kecil yang bergerak diam-diam dan tak berhubungan dengan rakyat banyak. Gerombolan itu bisanya hanya membuat rancangan menurut kemauan dan kecakapan sendiri tanpa memedulikan perasaan dan kesanggupan massa… ‘tukang-tukang putch’ lupa bahwa… revolusi timbul dengan sendirinya dengan hasil dari berbagai macam ...
12.
Soft Cover, Februari 2022 | Rp. 50.000 | Rp. 37.500 (25% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Dulu, Tan Malaka sangat merisaukan makin menciutnya wilayah Republik dengan berdirinya negara boneka bentukan Belanda. Sementara kaum kapitalis, kolonialis, dan imperialis
berhasil mengacaukan perekonomian dan keuangan Republik Indonesia. Karena itu, Tan Malaka tidak mengenal kompromi dengan kekuatan kolonialisme dan imperialisme. Ia tidak meyetujui perundingan dengan lawan. Ia menganggap berunding adalah sikap mengorbankan kedaulatan dan kemerdekaan rakyat.
Gerpolek merupakan buku yang ...
14.
Soft Cover, Januari 2022 | Rp. 120.000 | Rp. 90.000 (25% OFF) | |
Stock di Gudang Supplier
|
Pada perang Jepang-Tiongkok, tepatnya di Shanghai penghabisan tahun 1931, tiga hari lamanya saya terkepung di belakang jalan bernama North Sichuan Road, tempat peperangan pertama kali meletus. Dari North Sichuan Road tadi, Jepang menembak ke arah Po Shan Road dan tentara Tiongkok dari arah sebaliknya. Di antaranya, persisnya di kampung Wang Pan Cho, saya dengan pustaka saya terpaku. Sesudah dua atau tiga hari berselang, tentara Jepang baru memberi izin kepada kampung tempat saya tinggal untuk ...
15.
17.
Soft Cover, 2006 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Ditulis di tengah suasana peperangan besar Surabaya 1945, buku ini barangkali merupakan karya Tan Malaka yang paling imajinatif. Brosur ekonomi-politik yang dituturkan dalam gaya naskah drama, percakapan antara kelima tokoh yang oleh Tan Malaka dijuluki para pendakwa modern, yakni: Godam (wakil kaum buruh), Pacul (wakil kaum tani), Denmas (wakil priyayi), Toke (wakil kelas pedagang), Mr. Apal (wakil kaum intelektual)***Perjuangan Tan Malaka penting untuk dikenal oleh generasi muda. Namun ...
18.
Soft Cover, 2008 | |||||
Stock tidak tersedia
|
"Buku ini saya beri nama Dari penjara ke Penjara. Memang saya rasa ada hubungannya antara penjara dengan kemerdekaan sejati. Barang siapa yang menghendaki kemerdekaan buat umum, maka ia harus sedia iklas untuk menderita kehilangan kemerdekaan dirinya sendiri (Tan Malaka)
Tan malaka menulis buku Dari penjara Ke Penjara dalam dua jilid terpisah. Jilid pertama menuturkan tentang pergulatannya dipenjara hindia-belanda dan filipina. Sedang dijilid kedua, menceritakan tentang perjalannya dari ...