Bahasa
Indonesia
Penulis
Nina Ardianti
Kategori
Buku
Fiksi
Metropop

Format
Soft Cover (4)

Hasil: 1 - 4 dari 4
GRIDLIST
1.
The Dating Game oleh Nina Ardianti
Soft Cover, November 2022
Stock tidak tersedia
Kemal Arsjad Attraction is important. But chemistry is more important. Ketika menemukan keduanya, I consider myself lucky. Tetapi itu lima tahun lalu, saat gue bertemu Emma pertama kalinya. Saat ini, tatapan Emma seperti membunuh gue dengan seribu pisau tak terlihat, membuat gue merasa… jauh dari kata beruntung. Emma Sjarief From the scale one to hot, Kemal Arsjad is scorching. Membara. Dia seperti book boyfriend yang hanya eksis di novel. Seperti para hero di romancelandia. Tetapi ...
2.
Impossible oleh Nina Ardianti
Soft Cover, Februari 2012
Stock tidak tersedia
GLAM GIRLS. YOU WILL LOVE US—WE PROMISE. Mana yang kau pilih: jadi cantik atau pintar?   Kalau kau memilih cantik, percayalah, dalam waktu singkat kau akan jadi pusat perhatian. Banyak yang akan jatuh hati padamu—begitu juga dengan yang akan membencimu. Kau harus berhati-hati dengan kebencian karena iri hati. Perasaan itu beracun seperti taring ular. Sekali dia menggigitmu, hidupmu akan berubah selamanya.    Kalau kau memilih pintar, masa depanmu akan ...
3.
Glam Girls oleh Nina Ardianti
Soft Cover, Desember 2008
Stock tidak tersedia
GLAM GIRLS. YOU WILL LOVE US—WE PROMISE. Jadi pintar itu gampang—belajar aja yang rajin. Jadi cantik lebih gampang lagi. Dengan semua servis ala Nip/Tuck yang ada sekarang, apa aja mungkin. Kekayaan? Well, hanya karena lahir di keluarga kaya raya sampai tujuh turunan, bukan berarti kamu lantas punya potensi sebagai pusat perhatian. You can buy Gucci, but you can’t buy style. Kami nggak pernah pelit kok ngasih tahu rahasianya jadi terkenal. Kamu nggak boleh dijengkal, apalagi jadi ...
4.
Lelaki Buaya Darat
(Terinspirasi dari lirik lagu Ratu)
oleh Nina Ardianti
Soft Cover, 2007
Stock tidak tersedia
Kalo Fay ditanya pihak yang paling punya andil atas peruntungan buruk kehidupan cintanya, Fay langsung nunjuk temen-temennya satu per satu. Mereka itu yaaaa, nggak bosen-bosennya ngejodohin Fay dengan cowok antah-berantah yang ujung-ujungnya selalu sama: Fay nganggep cowok-cowok itu pecundang semua dan besoknya ngomel-ngomel bergembira ke mereka bertiga. ARGGGGH!!! Cukup! Fay udah muak dijodoh-jodohin. Mulai detik ini nggak ada istilah jodoh-jodohan. Titik!!! Ehem, well... tapi Fay ...