Soft Cover, April 2009 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Buku ini disebut graphic diary, karena memang merupakan catatan harian si pencipta dalam bentuk gambar/kartun/komik. Karena bentuknya kartun, maka isi catatan hariannya tidak luput dari “pelebih-lebihan” yang mengandung unsur lucu, baik itu tentang gagalnya studi ke Jerman, pengalaman menjadi pengantin baru, “kepekaan” terhadap kegemukan dll. “Cerita-ceritanya jujur, membumi,” kata Tita Larasati yang juga sudah menerbitkan graphic diary-nya sendiri, dalam “pengantar bergambar” buku ...