Mahar Jingga
(1)
Soft Cover, Mei 2016 | |||||
Stock tidak tersedia
|
“Zam, bagi laki-laki kesetiaan itu menjadi sesuatu yang membanggakan untuk istri dan anak-anaknya kelak. Sementara bagi perempuan, kesetiaan itu menjadi kehormatannya.”
Pesan Bu Nafisah itu terus bermain-main di kepalanya, membuat perjalanannya ke Istanbul kali ini benar-benar tak dinikmatinya. Nizam bertanya-tanya dalam hati, apakah ibunya tahu tentang polemik yang sedang terjadi di rumah tangganya? Kalau iya, dari mana ibunya tahu? Sabria tak mungkin mengadukan hal ini ke ibunya. Ia ...