Alan dan Hani, dua anak perempuan yang baru lulus SD itu bersaing. Keduanya sekelas dan sama-sama diterima menjadi anggota OSIS. Dalam acara pengumpulan dana untuk OSIS, mereka berencana untuk berjualan. Ternyata, Alan dan Hani berjualan kue yang sama. Mereka membuat kue bola-bola cokelat. Alan yang tidak pandai memasak, dibantu oleh Dika, anak lelaki tetangganya yang mempunyai hobi memasak. Dika juga satu sekolah dengan Alan dan Hani. Alan tidak ingin kalah dari Hani. Yup, persaingan dimulai! ...

KKPK.NOTHING IS IMPOSSIBLE

...

...

Si Trouble adalah julukan baru yang diberikan Elline untuk Earline. Mereka menjadi musuh abadi sejak kelas 5 SD. Tapi sejak ada dua murid baru, Si Trouble Earline bersikap aneh. Earline sering terlihat salah tingkah di depan Kanza dan Ezza. Sikapnya pada Elline juga berubah-ubah. Kadang manis, tiba-tiba menjengkelkan. Apakah ini ada hubungannya dengan Kanza dan Ezza? Siapa sebenarnya dua murid baru ini? Ada rahasia apa di balik sikap Earline yang aneh itu? Inilah yang coba dibongkar oleh ...

Ada Apa, Marie? Karya Kanita Desfara Adzani Tiba-tiba saja Marie bersikap aneh dan tidak mau bersahabat dengan Afifah lagi. Padahal, kehadiran Marie membuat Afifah bersemangat pergi ke sekolah, Mereka kan, bersahabat akraaaab banget. Afifah Bingung. Apakah Ini ada hubungannya dengan Devi, teman Marie sekarang? kenapa setiap berbicara dengan Devi, Marie malah tampak ketakutan? Hmm, sepertinya sesuatu yang rumit telah terjadi. Afifah bertekad menyelidiki hal ini dan menyelamatkan ...

Senangnya memiliki sahabat yang pintar dan modis seperti Kazuha Narruna, Apalagi, Alliya anak tunggal. Sejak ada Kazuha, Alliya tidak lagi merasa kesepian. Namun, ada yang aneh dari Kazuha. Dia tidak pernah membolehkan Alliya main ke rumahnya. Kazuha juga selalu gugup kalau ditanya tentang keluarga. Keanehan-keanehan lain menyusul terjadi dan membuat Alliya semakin penasaran, Hmmm, siapa sebenarnya Kazuha? Kenapa dia menyembunyikan kehidupan pribadinya? Benarkah dia anak kaya raya yang ...

Aku tidak tahu ada di mana. Aku pergi tanpa arah dan tujuan yang jelas. Ya, aku memang pergi dari rumah. Bukan karena dimarahi oleh Papa atau Mama. Sama sekali bukan. Jangankan marah, bertemu saja kami jarang. Papa dan mamaku sibuk bekerja. Sepertinya hanya pekerjaan yang ada di pikiran mereka. Berhari-hari mereka keluar kota, meninggalkanku di rumah sendirian. Menyedihkan, bukan? Sekarang aku menemukan teman baru. Sarah dan teman-temannya sesama pemulung. Tiba-tiba aku berpikir tentang rumahku ...