Soft Cover, April 2013 | |||||
Stock tidak tersedia
|
Jakarta, dalam cerita-cerita ini, adalah ceruk yang tenang tapi gersang, berisik tapi sunyi, gemerlap tapi muram. Jakarta seperti musik jazz: serbaada dan menawarkan segala kemungkinan. Paradoks-paradoks itu bisa hadir sendiri-sendiri, tumpang tindih, atau berombongan sekaligus sehingga sulit menyebut apa warna Jakarta sesungguhnya. Sebutlah sesuatu, itulah Jakarta.
Kisah yang berkesan ternyata tak perlu datang dari gagasan besar, imajinasi aneh-aneh. Tapi perajin yang baik akan ...